Liputan6.com, Washington D.C. - Tepat pada hari ini, pada tahun 1995, pesawat ulang alik AS, Atlantis, mendarat (docking) di stasiun angkasa luar Rusia, Mir -- dalam rangka sembentuk pangkalan antariksa buatan manusia terbesar yang pernah mengorbit Bumi.
Momen bersejarah tersebut merupakan hasil kerjasama antara mantan rival program ruang angkasa, juga merupakan kali ke 100 penerbangan misi antariksa manusia dalam sejarah AS.
Menurut kepala National Aeronautics and Space Administration (NASA), Daniel Goldin, yang dikutip dari History.com, Rabu (29/6/2016), program tersebut merupakan awal era baru kerjasama dan persahabatan antara AS dan Rusia.
Ditonton oleh ribuan orang, Atlantis meluncur dari Kennedy Space Center NASA, di Florida timur, pada tanggal 27 Juni 1995.
Pada pukul 06.00 pada tanggal 29 Juni 1995, Atlantis dan tujuh awaknya 'mendekati' Mir, lalu mengorbit Bumi bersama-sama sejauh 245 mil di atas Asia Tengah, dekat perbatasan Rusia-Mongolia.
Baca Juga
Advertisement
Saat melihat Atlantis, tiga awak Mir, menyiarkan lagu-lagu rakyat Rusia, untuk menyambut rekan baru mereka.
Dua jam berikutnya, komandan pesawat itu, Robert 'Hoot' Gibson, menunjukkan keahlian manuvernya sambil menuju stasiun angkasa luar.
Untuk menjaga keseimbangan penerbangan bersama atau docking tersebut, Gibson harus mengarahkan pesawat ulang alik seberat 100 ton itu, berjarak 3 inci dari Mir, dengan tingkat penutupan tidak lebih dari satu kaki setiap 10 detik.
Docking tersebut berlangsung dengan sempurna dan selesai pada pukul 08.00, dua detik lebih lambat dari waktu perkiraan.
Bahan bakar yang digunakan pun kurang 200 pound dari yang telah ditargetkan.
Menyatu, Atlantis dan Mir membentuk gabungan pesawat antariksa terbesar yang pernah mengorbit Bumi.
Kerjasama tersebut merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam sejarah. Yang pertama terjadi pada tahun 1975, ketika kapsul AS, Apollo dan pesawat angkasa Rusia, Soyuz, bergabung di orbit.
Setelah docking selesai, Gibson dan komandan Mir, Vladimir Dezhurov, saling menyapa dan berjabat tangan dalam perayaan momen bersejarah tersebut.
Sebuah pertukaran hadiah formal diadakan setelah itu, dengan awak Atlantis membawa coklat, buah dan bunga, sedangkan kosmonot Mir memberikan roti tradisional Rusia dan garam.
Atlantis tetap merapat dengan Mir selama lima hari ke depan, sebelum akhirnya kembali ke Bumi, meninggalkan dua kosmonot Rusia baru di stasiun itu.
Sebagai gantinya, tiga awak veteran Mir kembali ke Bumi bersamaan dengan pesawat ulang alik AS, termasuk dua orang Rusia dan Norman Thagard.
Norman Thagard merupakan astronot AS yang terbang ke stasiun ruang angkasa naik roket Rusia, pada pertengahan Maret 1995 dan menghabiskan waktu 100 hari di sana.
Program NASA, Atlantis-Mir, terus berlangsung hingga 11 misi. Merupakan langkah penting menuju pembangunan stasiun luar angkasa internasional di orbit atau ISS.
Pada hari yang sama tahun berbeda, 1776, Edward Rutledge, salah satu perwakilan Carolina Selatan untuk kongres Kontinental di Philadelpia, mengungkapkan keengganannya untuk menyatakan kemerdekaan dari Inggris, dalam sebuah surat kepada John Jay dari New York.
Sementara itu, 29 Juni 1995, Sampoong Department Store di Seoul, Korea Selatan, ambruk dan menewaskan lebih dari 500 orang.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.