Liputan6.com, Padang - Sebuah tambang batu bara di Desa Salak, Kota Sawahlunto, sekitar 100 kilometer dari Kota Padang, Sumatera Barat meledak pada Senin, 27 Juni malam.
Hampir 12 jam setelah terjadinya ledakan, seluruh kegiatan di lubang tambang batu bara yang dikelola PT Nusa Alam Lestari dihentikan polisi.
Advertisement
Dari penyelidikan sementara polisi menyebutkan, ledakan di salah satu lubang tambang yang terjadi di kedalaman 150 meter tersebut, akibat gas metan yang tersambar percikan api dari bor listrik.
"Dugaan api dari gas metan yang tersambar karena menggunakan peralatan bor," ucap Kapolres Sawahlunto AKBP Riyadi Nugroho, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (28/6/2016).
Selama penyelidikan dilakukan, tidak satupun pekerja boleh ke lubang tambang. Kegiatan pertambangan baru bisa dilanjutkan setelah ada rekomendasi dari Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Barat.
Dalam peristiwa ini lima pekerja tambang batu bara menjadi korban. Tiga korban ledakan, Selasa dini hari tadi dilarikan ke Rumah Sakit M Djamil Padang karena mengalami luka bakar di atas 50 persen. Sementara dua korban lainnya masih ditangani RSUD Sawahlunto.