PPDB Bermasalah, Orangtua Murid Datangi Kantor Disdik Depok

Beberapa orangtua mengaku kesulitan untuk masuk ke situs PPDB.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 28 Jun 2016, 16:52 WIB
Sejumlah siswi mengisi formulir Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2016/2017 di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Rabu (15/6). PPDB jalur Kartu Menuju Sehat (KMS) diminati siswa untuk mendapatkan sekolah favorit. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Liputan6.com, Depok - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Depok mengalami gangguan akibat gangguan server. Akibatnya, puluhan orangtua menggeruduk kantor Dinas Pendidikan Kota Depok guna meminta penjelasaan.

Seperti dialami DD (42), Warga Kecamatan Sukmajaya Depok da orangtua salah seorang siswa yang hendak mendaftar ke SMAN 3 dan 4 Depok. Dua tahun lalu dia pun mendampingi putrinya untuk mendaftar PPDB, namun diakui DD, penyelenggaraan PPDB tahun ini rumit.

"Saya kesal, putri saya untuk login ke website aja enggak bisa. Setelah aktivasi loginnya enggak bisa, katanya tulis nomer peserta dan password dengan benar. padahal sudah benar," kata DD kepada Liputan6.com, Selasa (28/6/2016).

Ditambah lagi, Dinas Pendidikan Kota Depok terkesan menutup-nutupi informasi mengenai jangka waktu yang diberikan untuk siswa yang ingin melakukan pendaftaran.

"Saya baru tahu, kalau pendaftaran dibuka selama 24 jam. kemarin saya kira pendaftaran hanya sampe pukul 2," keluh DD.

Orangtua siswa lainnya, Mirna Muska (44) Warga Cibubur, Depok datang pagi-pagi ke Dinas Pendidikan Kota Depok untuk meminta penjelasan perihal gangguan PPDB. Akhirnya, setelah menunggu tiga jam lamanya salah satu staf memberikan informasi mengenai gangguan sistem tersebut.

"Sudah ketemu dengan pihak Dinas. Sekarang tinggal menunggu satu persatu. Sampe sini jam 8 pagi, tapi pihak Disdik baru nemui kami jam 10 pagi," dia menuturkan.

Namun, anehnya apabila masalah password mengapa harus dateng ke Dinas Pendidikan Kota Depok, dan tidak bisa di reset oleh penggunannya sendiri. Selain itu, kejadian serupa juga dialami oleh banyak orang tua murid.

"Aktivasi akun sudah tapi loginnya tidak berhasil. Ada tulisan nomer peserta dan password yang dimasukan salah," ujar dia.

Lain hal dengan Julianto (54), Warga Kecamatan Cipayung, Depok, merasa ditipu Dinas Pendidikan Kota Depok. Pasalnya sekolah yang menjadi pilihan anaknya tiba-tiba hilang dari website.

Awalnya, anaknya menentukan dua pilihan SMA Negeri. Pilihan Pertama dijatuhkan kepada SMAN 6 Depok. Sedangkan pilihan kedua untuk SMAN 12 Depok.

Namun, tiba-tiba waktu dicek kembali pada siang hari di server ternyata SMAN 12 ditiadakan. Padahal, bukti pilihannya sudah tercatat di tanda bukti pengajuan pendaftaran peserta didik 2016-2017.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Depok belum bisa dimintai konfirmasi terkait hal tersebut. "Semua pejabat sedang ada di luar kota", ujar salah seorang staf Disdik Kota Depok yang meminta namanya disamarkan.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya