Adakah Harapan Hidup Pendaki Swiss Hilang di Semeru?

Lionel Du Creaux, pendaki asal Swiss bersama rekannya Alice Guignard yang berpaspor Prancis mendaki ke Gunung Semeru pada 3 Juni 2016.

oleh Zainul Arifin diperbarui 28 Jun 2016, 21:45 WIB

Liputan6.com, Malang - Pencarian lanjutan terhadap pendaki asal Swiss Lionel Du Creaux yang hilang di Gunung Semeru, Jawa Timur telah dihentikan. Tim SAR gabungan tak berhasil menemukan sang pendaki dan diperkirakan sulit baginya untuk bertahan.

"Pencarian lanjutan dihentikan sejak Minggu, 26 Juni kemarin dengan hasilnya nihil," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Hendro Wahyono saat dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Selasa (28/6/2016).

Pencarian lanjutan ini sendiri didanai oleh keluarga Lionel Du Creaux dan tetap di bawah koordinasi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS). Pencarian lanjutan berlangsung selama 7 hari yang dimulai pada Minggu 19 Juni 2016. Sebelum pencarian lanjutan, terlebih dahulu telah dilakukan Open SAR pada 8-18 Juni dan tanpa hasil.

"Secara keseluruhan, pencarian hampir selama 20 hari dan nihil. Bagi orang biasa, dengan waktu yang panjang itu kecil kemungkinan mampu bertahan," ujar Hendro.

Sementara Kepala BB TNBTS John Kennedie belum bisa dikonfirmasi terkait operaasi SAR lanjutan ini.

Lionel Du Creaux, pendaki asal Swiss bersama rekannya Alice Guignard yang berpaspor Prancis mendaki ke Gunung Semeru pada 3 Juni 2016. Belakangan diketahui jika keduanya masuk secara ilegal lantaran tak registrasi di Pos Perizinan Ranupani dan langsung masuk mendaki ke Semeru.

Dalam perjalanan menuju puncak, Alice yang tak kuat memilih turun sedangkan Lionel tetap melanjutkan perjalanan. Alice yang tersesat kemudian ditemukan oleh pendaki lainnya untuk melaporkan kejadian itu pada 6 Juni 2016. Sejak itu pula, Lionel tak diketahui lagi keberadaannya.

BB TNBTS pada akhirnya melakukan Open SAR sejak 8 Juni dengan menurunkan sekitar 75 orang dari berbagai unsur tim SAR. Proses pencarian tak hanya melalui jalur darat tapi juga pengamatan visul dari udara menggunakan drone.

Namun sampai Open SAR resmi dihentikan, sang pendaki tetap tak ditemukan. Kemudian dilanjutkan dengan pencarian lanjutan di Gunung Semeru yang didanai keluarga penyintas dan tetap tak membuahkan hasil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya