Liputan6.com, Jakarta - Pengumuman hasil SBMPTN 2016 dimulai pada Selasa (28/6/2016) pukul 14.00 WIB. Selain melalui laman resmi SBMPTN di pengumuman.sbmptn.ac.id , pengumuman juga dapat diakses di 12 situs lainnya.
Peserta SBMPTN 2016 harus memasukkan nomor pendaftaran di kolom yang tersedia. Setelah itu, peserta diminta memasukkan tanggal lahir sesuai urutan tanggal, bulan dan tahun, kemudian klik untuk melihat hasil SBMPTN 2016.
Advertisement
Hingga malam hari ini berita tersebut berhasil menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Selasa (28/6/2016).
Berita lain yang tak kalah populer adalah pujian ayah Mirna Salihin untuk dua pengacara Jessica Wongso dan Ahok ajak Lulung Lunggana memverifikasi bersama 1 juta KTP dukungan untuknya.
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:
1. Pengumuman Hasil SBMPTN 2016 Ada di 13 Situs Ini
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 adalah seleksi yang dilakukan oleh PTN secara bersama di bawah koordinasi Panitia Pusat dengan seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis dalam bentuk cetak (Paper Based Testing) atau menggunakan komputer (Computer Based Testing), atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa.
Pembiayaan penyelenggaraan SBMPTN dibebankan kepada peserta seleksi dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Pengumuman hasil SBMPTN 2016 dimulai pada Selasa (28/6/2016) pukul 14.00 WIB. Selain melalui laman resmi SBMPTN di pengumuman.sbmptn.ac.id, pengumuman juga dapat diakses di 12 situs di bawah ini.
Selengkapnya...
2. Pujian Ayah Mirna untuk Pengacara Jessica Wongso
Saat kembali mendatangi sidang kasus pembunuhan anaknya dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Edi Darmawan Salihin sempat melontarkan pujian terhadap dua pengacara Jessica, yakni Otto Hasibuan dan Yudi Wibowo.
Dia menilai, dua pengacara itu memiliki kepribadian yang berbanding terbalik.
"Bang Otto (pengacara) hebat. Cuma Yudi ini jahat, dia bawa-bawa Bang Otto ke sesuatu yang salah," ujar Dharmawan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016).
Dharmawan mengungkapkan bahwa Yudi telah salah melibatkan Otto dalam kasus Jessica, kasus yang dianggapnya kesalahan berada di kubu mereka.
Menurutnya jika nanti ada kesalahan di Otto, maka itu sepenuhnya merupakan kesalahan Yudi.
3. Ahok Ajak Lulung Cek Kebenaran 1 Juta KTP TemanAhok
Ahok tak mau ambil risiko apabila 1 juta data KTP diverifikasi KPU DKI dan ternyata data yang tekumpul tidak sampai target, padahal dirinya sudah terlanjur mendaftar independen dan akhirnya dia tidak bisa ikut Pilkada DKI 2017.
Oleh karena itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengajak Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana, untuk memverifikasi bersama 1 juta KTP dukungan untuknya.
"Makanya mungkin Pak Lulung undang saja sekalian, biar bisa pilih nomor yang mana," ujar Ahok.
Lulung menyebut 1 juta KTP yang terkumpul oleh TemanAhok adalah sebuah retorika. Dia bahkan berjanji akan mengiris telinganya jika Ahok maju PilgubDKI 2017 jalur independen.