Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung dipastikan bakal kembali dikomandoi juru taktik andalannya, Djadjang Nurdjaman, di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo. Sederet nostalgia pria yang karib disapa Djanur bisa jadi garansi kesuksesan Maung Bandung.
Setelah berguru di Italia, Djanur kembali ke pangkuan Persib. Beragam kisah indah pernah dia ukir di Kota Kembang.
Baca Juga
- Jual Gelandang Ini, MU Diklaim Bikin Blunder
- Top 3 Berita Bola: Messi Frustrasi Gagal Bawa Argentina Juara
- Juara MotoGP Assen, Honda Bakal Pertahankan Miller
Advertisement
Sejak menangani Persib pada 2012, Djanur sudah mencapai lima final. Bahkan, pelatih asal Majalengka ini berhasil memenangi empat dari lima final tersebut.
Djanur memang seperti dilahirkan menjadi pemenang untuk Persib. Jauh sebelum menjadi pelatih, dia sukses juara Liga Perserikatan pada 1986, 1989-1990, dan 1993-1994 kala masih jadi pemain.
Juara pada 1986, bisa dibilang menjadi momen terindah sosok berusia 51 tahun ini. Kala itu di final melawan Perseman Manokwari di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), dia menjadi satu-satunya pencetak gol sekaligus mengunci gelar juara Maung Bandung.
Awal Karier Kepelatihan
Usai pensiun pada 1994 lalu, Djanur dipercaya menjadi asisten Indra M. Thohir di Persib pada Liga Indonesia 1994-1996. Setelah itu dia lebih memantapkan karier kepelatihan dengan menukangi Persib Junior (U-23).
Pada tahun 2006 lagi-lagi dia mendapat kepercayaan sebagai asisten pelatih untuk mendampingi Arcan Iurie. Setelah itu dia mengembangkan karier kepelatihan di luar Persib dengan menjadi nahkoda Pelita Jaya Karawang pada 2011 silam.
Pada akhirnya, manajemen Maung Bandung memanggilnya pulang pada 2012 lalu. Keputusan manajemen kala itu, terbilang cukup tepat.
Bukan tanpa sebab, semusim setelahnya dia sukses mempersembahkan kejayaan untuk Persib. Dimulai dari juara Celebes Cup, Djanur akhirnya mampu mengakhiri dahaga gelar Persib dengan meraih gelar Indonesia Super League 2014 setelah 19 tahun lamanya.
Djadjang juga mencetak sebuah rekor, yaitu mengantarkan Persib menjadi juara liga sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala. Terakhir, dia sukses mempersembahkan gelar Piala Presiden untuk para Bobotoh.
Kini, Djanur kembali terpanggil untuk menunaikan tugasnya di Persib. Saat ini, Maung Bandung yang tampak tertidur, bakal kembali dibangunkan oleh pawangnya.
Kembali ke Persib kali ini tentu terasa berbeda. Selain karena memunculkan sebuah harapan baru, Djanur baru saja pulang usai berguru ke Italia.
Pelatih berusia 51 tahun ini bahkan mampu menorehkan prestasi di Italia. Dia berhasil membawa Inter u-18 melaju ke final turnamen Memorial Claudio Sassi edisi ke-26 di Stadion Dino Ferrari Maranello, Modena.
Selain itu, Djanur memang dilibatkan secara langsung dengan pengenalan latihan di Inter. Beberapa kelompok umur pernah ditanganinya bersama I Nerazzurri.
Tentu, hal ini sangat bermanfaat untuk Persib. Bukan tanpa alasan, serapan ilmu Djanur, dipastikan bakal ditularkan kepada Atep cs. (I. Eka Setiawan)
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Advertisement