Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah geram dengan adanya vaksin palsu yang meresahkan masyarakat. Dia menilai pemerintah kebobolan dalam mengawasi peredaran obat.
Politikus PKS itu menilai pengawasan terhadap peredaran vaksin ini lemah.
"Ini pasti ada kebobolan. Karena sistem ini sudah dibuat sedemikian rupa. Akan berbeda hal jika ini penyelundupan. Ini sudah masuk ke RS, dan di situ ada sistem logistik, pasti diperiksa oleh Kementerian Kesehatan dan BPOM," ujar Fahri Hamzah seperti dilansir laman resmi DPR RI, Jakarta, Selasa 28 Juni 2016.
Oleh karena itu, dia mendorong pemerintah untuk menginvestigasi beredarnya vaksin palsu. Menurut dia, hal ini dapat dilacak dari keberadaan lembaga terkait dengan peredaran obat.
"Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) misalnya. Karena tidak ada satupun obat, termasuk makanan yang dijual di Indonesia, yang tidak melalui mekanisme pengawasan BPOM," kata Fahri.
Dia meyakini ada pegawai nakal dalam rantai perizinan dan pengawasan obat. Investigasi pun harus dilaksanakan tidak hanya ke produsen dan distributor. Penyelidikan ke dalam sistem juga diperlukan.
"Oknum-oknum nakal itu ada dalam sistem. Tapi dengan menginvestigasi secara menyeluruh, akan ketahuan siapa yang melakukan pembiaran atau siapa yang menutupi," ucap Fahri.
Advertisement
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.