4 Masalah Kulit yang Intai Vagina

Lima masalah kulit ini ternyata dapat menyerang permukaan kulit vagina wanita.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 30 Jun 2016, 06:30 WIB
Empat masalah kulit ini juga mampu mengintai area kulit vagina wanita

Liputan6.com, Jakarta Masalah vagina ternyata tak hanya sebatas iritasi, gatal, atau ruam saja--melainkan ada kemungkinan kulit di area vagina mampu tercemar masalah kulit pada umumnya.

Angela Lamb, MD, seorang asisten profesor dermatology di Icahn School of Medicine, Mount Sinai, mengatakan permasalahan kulit seperti eksim rentan mengintai area kulit vagina.

Melansir laman Prevention, Rabu (29/6/2016), berikut lima masalah kulit yang mampu terjadi di area kulit vagina wanita.

1. Eksim

Peradangan pada kulit atau kondisi kulit kering bukan hanya tidak memberikan kenyamanan, tetapi kondisi kulit tersebut cukup rentan dengan datangnya eksim.

Ironisnya masalah kulit ini juga dapat terjadi pada vagina. Menurut Lamb nampak dari eksim pada vagina seperti memerah dan ruam gatal.

eczema

"Eksim umumnya terkait dengan autoimun," kata Lamb.

Kemungkinan besar beberapa produk seperti sabun, pembersih, atau lube adalah pemicu yang dapat membuat iritasi kulit sehingga berpotensi menyebabkan eksim.

2. Lichen sclerosus

Masalah kulit satu ini cukup langka namun kronis jika menyerang vagina wanita. Kulit pada vagina akan berubah strukturnya seperti memerah dan memiliki bintil putih.

Menurut Lamb, biasanya kondisi ini muncul pada wanita pasca-menopause. Sementara beberapa dokter tidak yakin dengan penyebab yang pasti dari masalah Lichen sclerosus ini. Sebab banyak pakar yang menduga bahwa hal ini ada hubungannya dengan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif juga gangguan hormon.

The American Cancer Society memperkirakan bahwa sekitar empat persen dari wanita mengalami Lichen sclerosus akan berkembang menjadi kanker vulva.

3. Psoriasis

Masalah kulit ini akan menyebabkan ruam bahkan dapat mempengaruhi alat kelamin. Identifikasi umum dari masalah kulit ini ialah permukaan kulit yang berubah menjadi merah halus dan kering--juga dapat muncul di lipatan paha bagian dalam.

Foto dok. Liputan6.com

Meskipun tidak ada obat untuk psoriasis, steroid dan perawatan topikal nonsteroid dapat membantu meringankan rasa sakit, kata Lamb. Pilihan lain untuk pengobatan dapat dilakukan dengan merubah gaya hidup seperti diet, olahraga, dan menghindari atau meregulasi tingkat stres.

4. Dermatitis kontak

Peradangan kulit ini terjadi akibat penggunaan pelumas atau sabun yang mengandung pewangi. Zat terlarang yang tidak disebutkan namanya dapat mengubah permukaan kulit menjadi memerah, ruam, gatal, bahkan lepuhan kecil, lanjut Lamb.

Penting untuk memilih produk khusus vagina yang tepat dan menghindari produk yang memiliki wewangian.

 

 **Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya