Liputan6.com, Jakarta - China adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Di Asia, bersama India pertumbuhan ekonomi Tiongkok memimpin daftar negara dengan ekonomi terbesar.
Ada perubahan signifikan pada ekonomi Tiongkok sekarang jika dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu.
Advertisement
Dilansir dari World Economic Forum, berikut perubahan yang terjadi di ekonomi Tiongkok dalam 10 tahun terakhir.
1. Pertumbuhan Berlipat
Pada 2006, banyak analis khawatir dengan keberlanjutan pertumbuhan GDP Tiongkok, yang hingga 12 persen. Pertumbuhan itu harus diperlambat segera atau nanti - tapi apakah akan ada soft landing atau hard landing yang menggagalkan ekonomi ini?
Saat itu terjadi, pertanyaan itu jadi salah: Dua tahun dan AS kemudian mengalami krisis finansial, kekhawatiran jadi lebih kepada anjloknya pertumbuhan global akan menggagalkan ekonomi Tiongkok.
Grafik ekonomi Tiongkok pada 10 tahun menunjukkan penurunan, kenaikan tajam, dan penurunan yang bertahap menuju level sekitar 7 persen.
2. Kekayaan Naik Lebih dari Dua Kali Lipat
Meski pertumbuhan melambat, rata-rata orang pendapatan Tiongkok lebih dari dua kali lipat dari tahun 2006 itu menurut World Bank terkait pendapatan per kapita yang dipicu daya beli.
3. Kesenjangan Menurun
Menurut statistik resmi koefisien Gini - ukuran kesenjangan - turun selama lebih dari satu dekade terakhir dari 0,487 menjadi 0,462.
Namun tidak selalu angka ini mencerminkan apa yang terjadi di lapangan. Karena studi lain mengatakan bahwa realitanya kesenjangan ini semakin lebar.
Ekonomi mulai seimbang
4. Ekonomi Secara Lambat Seimbang
Banyak analis dari ekonomi Tiongkok pada 2006 menunjukkan perlunya menyeimbangkan ekonomi dari sektor industri ke sektor layanan.
Alur tersebut lambat laun diikuti, di mana pada 2012 ditandai dengan sektor layanan menyumbang lebih banyak GDP dibanding industri.
Pada 2006, kontribusi industri pada GDP sekitar 13 persen lebih besar dibanding layanan. Namun dua tahun lalu, keadaan berbalik, layanan lebih besar 13 persen menyumbang GDP dibanding industri.
5. Kesehatan dan Pendidikan Meningkat
Persentase kematian balita turun dari 2,19 pada 2006 menjadi 1,07 di 2015. pada periode yang sama, persentase orang Tiongkok yang masih kekurangan akses untuk sanitasi yang baik turun dari 34 persen menjadi 24 persen.
Pada 2006, hanya 68 persen remaja yang meneruskan ke sekolah menengah. Selama 7 tahun naik menjadi 96 persen.
6. Produktivitas Turun
Pada 2006, pertumbuhan ekonomi Tiongkok dikendalikan oleh kemajuan produktivitas, betapa efisien ekonomi mengubah input menjadi ouput atau sumber menjadi hasil. Namun, karena ada serangan krisis, hal itu akan berubah. (Zul/Ndw)
Advertisement