Liputan6.com, Padang - Pondok Pesantren Modern Diniyah Putri berdiri pada 1 November 1923 di Padang Panjang, Sumatera Barat. Dari sinilah sejumlah perempuan hebat dilahirkan.
Salah satunya adalah Rahmah El Yunusiyyah, salah satu tokoh wanita pembaharu pendidikan Islam di Ranah Minang, sekaligus pendiri perguruan khusus wanita ini.
Advertisement
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (29/6/2016), Rahmah terinspirasi mendirikan Perguruan Diniyah dimulai saat ia bersekolah di Diniyah School milik sang kakak. Rahmah muda merasa kikuk saat akan bertanya hal yang pribadi terkait wanita di hadapan santri pria.
Keberadaan lembaga pendidikan Diniyah Putri di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat yang berhawa sejuk menjadikan ponpes modern ini begitu menyenangkan bagi para santriwati. Tidak hanya dididik menjadi remaja yang unggul, tapi juga dipersiapkan menjadi seorang ibu yang baik.
Untuk mencetak santriwati unggulan bukan perkara mudah. Tidak hanya pandai ilmu agama, keterampilan dan keahlian lain juga harus dikuasi. Untuk itu santriwati diwajibkan belajar fikih kewanitaan, keterampilan wanita hingga keahlian medis.
Alih-alih berkutat di seputar dapur, para santriwati diperkenalkan budaya lain yang langsung di negara asalnya.
Maka tak heran jika sejumlah wanita hebat lahir dari ponpes wanita tertua di dunia ini. Di antaranya Pahlawan Nasional Rasuna Said dan politisi senor Aisyah Amini.