Liputan6.com, London - Dengan bertambahnya usia, seseorang bisa saja tersisihkan dari tengah masyarakat. Sejumlah wanita berusia lanjut tetap menjadi kejutan bagi sekitarnya karena kemampuan mereka melakukan 'split'.
Keluwesan dan kekuatan mereka tidak datang begitu saja, tapi melalui upaya yang sungguh-sungguh dan penuh tantangan. Berikut adalah pengalaman 3 orang wanita lanjut usia yang membuktikan dirinya:
Baca Juga
Advertisement
1. Jane Sleven
Ketika Gabby Logan, pembawa acara olahraga BBC, mengungkapkan harapan agar bisa melakukan 'split', orang-orang menganggapnya mimpi di siang bolong. Apalagi karena umurnya sudah 60. Ternyata, masih ada yang bisa melakukan itu.
Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (30/6/016), Jane Sleven menuturkan kisahnya, termasuk ucapan seorang wanita lain kepadanya, "Pasti suamimu suka karena kamu luwes sekali." Saat itu ia masih menikah dan hanya tertawa mendengarnya.
Orang tercengang dan berdecak kagum karena ia masih bisa melakukan 'split' pada usia 68 tahun. "Lucunya, saya bahkan tidak bisa melakukannya hingga pertengahan usia 50-an. Saya doyan kebugaran dan menemukan bahwa saya sebenarnya lebih kokoh daripada yang saya duga sebelumnya."
Perlu banyak latihan agar dua pahanya bisa menyentuh lantai, tapi ia sendiri tercengang masih memiliki kekuatan untuk melakukannya. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri.
"Mungkin saya seharusnya balajar melakukan ini sejak bertahun-tahun lalu seandainya saya dulu mencobanya. Harus diakui saya tidak sekuat dan selincah seperti beberapa tahun lalu, tapi bangga masih bisa melakukan 'split' dengan gampang."
Tidak seperti kebanyakan orang, ia beruntung tidak menderita artritis ataupun nyeri lainnnya. Tapi ia pernah mengalami masalah panggul tahun lalu, dan terasa menyebalkan karena biasanya ia bugar dan luwes.
"Ada suatu saat saya merasa sangat sakit sehingga memerlukan tongkat untuk berjalan dan khawatir hari-hari saya melakukan 'split' sudah berlalu. Tapi saya bertemu dengan ahli fisioterapi yang bagus. Ia menjelaskan bahwa nyerinya karena inflamasi jaringan lunak di panggul kanan saya."
Lihatlah, delapan bulan kemudian, dengan bantuan sang ahli, ia sudah pulih lagi. Tapi ia baru mencoba kembali melakukan 'split' dua bulan lalu setelah semua nyeri itu hilang.
"Saya duduk di lantai ruang tengah seorang teman dan merentang satu kaki ke belakang dan satu lagi pelan-pelan ke depan, dan saya lega masih bisa 'split'."
Kalau pernah nyeri panggul, terbayang rasanya ketika berusia 80 atau 90 dan terasa ringkih sekali.
"Saya memutuskan untuk tetap aktif dan menjaga ukuran tubuh nomor 12. Semoga itu berarti saya tetap bisa melakukan 'split'."
"Tubuh manusia sungguh berdaya. Rawatlah, maka ia akan merawatmu."
Nenek Kebanggaan Cucu
2. Carol Smith (71)
Pensiunan penyanyi, Carol Smith (71), tinggal di Bletchley, Buckinghamshire, bersama suaminya, Richard (59), seorang pensiunan musisi klasik. Ia memiliki seorang anak perempuan dan seorang cucu lelaki berusia 18 bulan.
Carol Smith mengatakan, "Kadang-kadang saya tidak bisa menahan diri untuk membuktikan ketika ada yang meremehkan bahwa seorang wanita seusia saya bisa melakukan 'split'." Apalagi karena ia berukuran 14.
"Baru-baru ini saya ke penata rambut dan kelepasan bicara soal itu, orang-orang langsung melihat ke saya seakan tidak percaya. Lalu saya berdiri dan melakukan 'split' sehingga pengunjung dan karyawan menahan nafas, lalu saya berdiri lagi dan tertawa menang."
Walaupun sekarang saya tidak berpikiran apapun bisa melakukan ini sekarang, sebetulnya cukup ironis karena saya bahkan tidak bisa menyentuh jempol kaki saya sewaktu muda dan tidak pernah ikut senam atau balet sewaktu masih anak-anak.”
Ia juga tidak pernah melihat anak perempuan seumurannya saat itu yang bisa melakukan posisi tersebut. Baru setelah usia 40-an ia menantang dirinya sendiri agar lebih luwes dan kemampuan melakukan ‘split’ merupakan ujian terberatnya.
"Saya memerlukan latihan harian selama 5 bulan hingga bisa melakukannya dengan benar dan jelas harus bersungguh-sungguh.'
"Saya memulai dengan menumpuk banyak bantal di bawah bokong dan, setiap dua minggu, seiring dengan bertambahnya keluwesan, saya mengurangi satu bantal hingga dua kaki saya bisa rata menempel di lantai, satu di depan dan satu di belakang."
Setelah bisa melakukannya, ia tidak ingin kehilangan kemampuan itu sehingga tetap melakukan sejumlah 'split' setiap beberapa bulan hanya untuk memastikan masih bisa melakukannya.
"Suami saya memuji-muji dan menyukai kenyataan bahwa saya masih gemulai dan luwes seperti wanita yang jauh lebih muda."
Ia melanjutkan, "Saya ada artritis ringan di jari telunjuk kanan, tapi syukurlah tidak ada yang lain. Menurut saya, yoga membantu saya sehat dan gemulai, dan kemampuan melakukan "split' merupakan tanda nyata bahwa saya masih luwes."
"Senang bisa menceritakan kepada orang lain bahwa saya bisa melakukan 'split' karena orang biasanya menganggap bahwa orang tua seperti saya tidak bisa banyak melakukan apapun."
Misalnya seperti kejadian di tempat penata rambut yang mengundang kepuasan melihat wajah orang terkaget-kaget ketika ia melakukan 'split'. Orang bisa tersisih dari masyarakat seiring berjalannya usia, tapi dengan melakukan 'split' apalagi pada usia 70-an, hal itu menjadi bukti bahwa orang masih hadir.
Gabby Logan mengatakan bahwa ia berharap bisa melakukan 'split' ketika 60-an. Carol Smith tidak cukup di situ, ia ingin melakukannya ketika berusia 90-an.
3. Jody Lawrence
Jody Lawrence (55) adalah ibu 3 orang putri dan nenek untuk 5 cucu. Wanita yang tinggal di East Grinstead, West Sussex, ini dulunya adalah pekerja pemerhati masyarakat hingga 17 tahun lalu ia menjadi guru yoga.
Katanya, "Saya menemukan yoga pada saat berusia 30-an ketika menjadi asisten guru di sekolah anak saya dan diminta membantu satu sesi latihan. Saya sangat menyenanginya sehingga, delapan tahun kemudian, saya berlatih menjadi guru yoga dan belajar split pada 2003, saat berusia 42 tahun."
Sebetulnya ia jarang melakukan 'split' mungkin hanya setahun sekali karena tidak sering perlu melakukannya. Tapi setiap kali diminta, ia masih bisa dan senang melakukannya.
"Cucu-cucu saya bangga punya nenek yang bisa melakukan tantangan itu, dan tidak banyak yang bisa, sehingga sangat meningkatkan kepercayaan diri. Saya senang bahwa saya kuat dan kokoh."
Tahun lalu ia mengikuti lokakarya 'split' dan pengajarnya mengambil foto ia melakukan 'split' untuk ditunjukkan dalam lokakarya berikutya. Hanya dia dan seorang peserta yang bisa melakukan 'split' penuh. Padahal, ia merupakan salah satu peserta tertua di sana.
"Cukup sering saya melakukan bungkuk ke depan dan meregang supaya menggunakan otot yang dipakai untuk split, jadi ini membantu saya tetap gemulai. Saya kuat, tapi tidak kerempeng. Hingga usia 40-an, saya ukuran 8, tapi sekarang ukuran 10-12."
Orang sering tercengang melihat orang tua melakukan "split" tapi menurutnya tidak ada batasan seberapa lama ia bisa melakukannya. "Ketika kita berhenti melatih tubuh, saat itulah kita menjadi kaku, dan saya tidak bermaksud melakukan itu."
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Advertisement