Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, cita-cita pemerintah untuk mewujudkan poros maritim dunia bukan tanpa alasan. Pasalnya, Indonesia termasuk negara maritim terbesar dan salah satu negara dengan panjang pantai terpanjang di dunia. Rizal mengatakan, dengan kondisi geografis demikian sudah sepantasnya Indonesia menguasai dunia.
"Kalau bicara poros maritim, Pak Jokowi anggap sangat penting sekali, dan memang benar karena Indonesia maritim paling besar, kedua panjang pantai termasuk paling panjang di dunia. Seharusnya kuat di laut. Siapa yang menguasai laut menguasai dunia," kata Rizal dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pencegahan dan Pemberantasan IUU Fishing di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Advertisement
Dia menerangkan, dengan menguasai lautan maka Indonesia bisa menguasai dunia. Berkaca pada sejarah masa lalu, di abad ke-6 Portugal mampu menjadi negara yang disegani dunia karena menguasai laut.
"Abad ke-6, Portugal penduduknya 1 juta orang, yang jadi pelaut 100 ribu, tapi punya keberanian sebagai pelaut ambil risiko menjadi pelaut. Akhirnya menguasai Goa India," kata dia.
Jejak Portugal kemudian diikuti oleh Spanyol. Dengan jumlah penduduk dan pelaut yang lebih banyak maka Spanyol mampu menjadi negara yang diperhitungkan dunia.
Selanjutnya, abad ke-18 wilayah laut dikuasai oleh Inggris dan kemudian diambil alih oleh Amerika Serikat (AS) abad ke-20. "Sebetulnya kalau abad ke-20 abadnya Amerika terutama angkatan laut Amerika," ujar dia.
Rizal mengatakan, abad ke-21 merupakan era keemasan negara-negara Asia. Pasalnya, Asia mengalami pertumbuhan yang kuat dari segi ekonomi, politik, serta militer.
"Abad 21 adalah abadnya Asia. Satu di antaranya makin kuat ekonomi, makin kuat politik, makin kuat militer adalah Tiongkok. Mereka semakin agresif, India makin besar dan kuat. Kami ingin Indonesia yang akan menguasai wilayah ini tapi syaratnya harus menguasai maritim," jelas dia.
Maka dari itu, dia mengapresiasi kinerja Satgas 115 di bawah Komandan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Lantaran, Satgas 115 berupaya menegakkan kedaulatan di laut.
"Apa yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan dan kawan semua itu luar biasa. Memang kontroversial, tapi kadang-kadang kalau mau perubahan, kontroversi dan shock itu perlu. Setelah itu benahi sistemnya," tandas dia.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.