Liputan6.com, Rio de Janeiro - Kesuraman membayangi penyelenggaraan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, yang bakal dibuka pada 5 Agustus nanti.
Sebelumnya, kurang lebih 50 hari menjelang pelaksanaan pesta olahraga dunia itu, Rio de Janeiro mengumumkan status darurat keuangan. Bahkan tak ada cukup uang untuk membayar anggota polisi dan pemadam kebakaran.
Alih-alih mengucapkan selamat datang pada para peserta olimpiade, para polisi yang berdemo justru membentangkan spanduk bernada peringatan, "Welcome to the Hell" -- Selamat datang di neraka.
Kini, hal mengerikan terjadi. Bagian tubuh manusia yang termutilasi ditemukan terdampar di pasir pantai Copacabana di Rio de Janeiro -- hanya beberapa meter dari lapangan di mana atlet voli pantai akan berlaga di ajang olimpiade.
Temuan pada Rabu 29 Juni 2016 kian menambah nestapa kota Rio yang diteror tingkat kriminalitas yang meningkat, resesi, dan krisis keuangan.
Belum jelas peristiwa apa yang membuat jasad manusia tersebut termutilasi. Namun, seperti dikutip dari Reuters, seorang polisi yang berjaga di perimeter pengamanan mengonfirmasi temuan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan rinci dari polisi terkait insiden tersebut.
Olimpiade Rio adalah yang kali pertama digelar di Amerika Selatan, yang dimaksudkan untuk memamerkan kemajuan ekonomi di negara terbesar di Amerika Latin itu.
Namun, nyatanya, ajang olahraga sedunia itu dilaksanakan ketika Rio de Janeiro sedang menanti dana darurat sebesar 2,9 miliar reais atau US$ 892 untuk membiayai layanan publik.
Olimpiade juga digelar di tengah ketidakstabilan politik di Brasil -- di mana Senat melengserkan sementara Presiden Dilma Rousseff dengan tuduhan melakukan serangkaian kasus yang meliputi korupsi dan mengakibatkan penurunan perekonomian nasional.
Rio, juga Brasil, dalam beberapa bulan terakhir mempercepat jalur kereta bawah tanah baru dan insfratruktur penting lainnya -- yang dijanjikan bakal tersedia selama olimpiade, terpaksa menunda belanja penting, juga pembayaran gaji untuk semua pegawai negeri, dari pekerja kesehatan hingga polisi.
Advertisement
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.