Liputan6.com, Jakarta - Berbagai cara dilakukan untuk menekan terjadinya pencopetan yang beraksi selama arus mudik Lebaran di Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah. Salah satunya dengan mendirikan 'Tempat Istirahat Copet' (TIC) di Terminal Tirtonadi.
Pantauan Liputan6.com, sejumlah petugas terminal terlihat menata kursi serta lampu di lokasi TIC. Posko bagi copet tersebut didirikan di tenda dengan ukuran 3x3 meter lengkap dengan tulisan besar berwarna kuning dan merah Tempat Istirahat Copet.
Advertisement
Tenda bagi copet tersebut berdiri tepat di sebelah kiri gerbang utama Terminal Tirtonadi. Tempat tersebut bukan difungsikan untuk memanjakan para copet, namun menjadi tempat untuk memajang para copet yang terjaring petugas saat beraksi di kawasan terminal.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal Tirtonadi, Eko Agus Susanto mengatakan tenda berwarna putih yang difungsikan sebagai TIC mulai didirikan pada Rabu malam lalu. Posko bagi para copet yang tertangkap tersebut sengaja didirikan dekat pintu masuk supaya para penumpang arus mudik bisa melihat keberadaan posko unik itu.
"Ini merupakan tahun ketiga untuk pendirian Tempat Istirahat Copet di Terminal Tirtonadi Solo saat menjelang arus mudik Lebaran. Kini tenda untuk tempat istirahat para copet itu pun dibuat lebih bagus," kata Eko di Terminal Tirtonadi Solo, Kamis (30/6/2016).
Sejatinya, pendirian tempat nyentrik tersebut untuk memberikan pesan kepada para penumpang bahwa di terminal ini para copet pun diberi tempat yang bagus dan nyaman. Terlebih bagi penumpang pastinya fasilitas yang diberikan oleh pengelola terminal lebih bagus dan nyaman dibandingkan posko copet.
"Ini memang untuk memberi kesan, lho ini untuk copet saja bagus tempatnya. Berarti untuk penumpang yang merupakan dari kalangan masyarakat umum dipastikan akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik di terminal ini," ucap Eko.
Menekan Jumlah Pencopet
Lebih lanjut dia mengungkapkan, tenda TIC sengaja didirikan sebagai tempat bagi para copet yang tertangkap di bus maupun di terminal. Setelah tertangkap nantinya akan dipajang di posko ini supaya dilihat oleh masyarakat banyak.
"Dengan adanya pos ini nanti copet yang tertangkap akan disuruh berdiri tanpa duduk minimal lima jam. Dengan cara ini juga menghindarkan copet yang tertangkap dimassa oleh masyarakat umum. Nantinya setelah proses hukuman berdiri selesai, selanjutnya diserahkan kepada pihak yang berwajib," jelas Eko.
Menurut dia, keberadaan TIC cukup efektif menurunkan jumlah copet yang beroperasi di Terminal Tirtonadi. Sebab, saat pertama kali didirikan itu terdapat satu copet yang harus dipaksa berdiri untuk menjadi tontonan penumpang. Padahal pada tahun-tahun sebelum adanya posko tersebut jumlah copet yang tertangkap bisa mencapai 5 hingga 15 copet.
Ini lumayan sangat membantu menekan pelaku kriminal copet. Bahkan, pada tahun 2015 lalu keberadaan posko TIC berhasil menekan hingga nihil tanpa ada pelaku copet yang tertangkap.
"Tahun 2015 lalu zero copet. Terus karena copet yang tertangkap jarang, sekarang tenda Tempat Istirahat Copet ini justru menjadi lokasi berfoto para penumpang yang penasaran dengan posko ini. Untuk itu kami menyediakan bangku untuk berfoto," ujar Eko.