Naik Gaji Tapi Dompet Lebih Cepat Kosong? Kenali 5 Penyebabnya

Simak 5 penyebab utama yang membuat dompet Anda lebih cepat kosong, sesudah kenaikan gaji.

oleh Adinda Tri Wardhani diperbarui 03 Jul 2016, 09:00 WIB
Simak 5 penyebab utama yang membuat dompet Anda lebih cepat kosong, sesudah kenaikan gaji.

Liputan6.com, Jakarta Momen apa yang paling menyenangkan saat Anda bekerja? Rasanya, saat-saat kenaikan gaji menjadi momen yang paling dinanti dan membahagiakan bagi setiap pekerja. Naik gaji bisa terjadi karena Anda dipromosikan, dimutasi, atau memang mengikuti kenaikan gaji tahunan.

Sayangnya, banyak juga kasus, seseorang yang sudah mengalami kenaikan gaji namun pengeluarannya malah lebih boros dan sulit menabung dibandingkan sebelumnya. Kenapa bisa begitu? Simak 5 penyebab utama yang membuat dompet Anda lebih cepat kosong.

1. Manajemen utang yang buruk
Jika Anda terus membiarkan utang menumpuk, maka nilai pokok dan bunga dari utang tersebut akan terus membengkak jika tidak segera dilunasi. Jika Anda mendapatkan kenaikan gaji ataupun promosi jabatan, ada baiknya Anda mengutamakan kenaikan gaji yang diperoleh tersebut untuk melunasi utang-utang yang Anda miliki dengan segera. Sehingga, Anda dapat menutup biaya bunga utang.

2. Adanya inflasi atas kebutuhan pokok Anda
Inflasi merupakan proses kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus sepanjang waktu. Kalau 10 tahun yang lalu Anda bisa menggunakan uang Rp 10 ribu untuk mendapat 10 buah permen, maka sekarang kamu hanya bisa membeli 2 permen saja dengan jumlah uang yang sama. Kalau harga kebutuhan-kebutuhan bulanan kamu naik lebih tinggi dari kenaikan gaji kamu, ya jelas kamu akan tekor. Carilah alternatif harga yang lebih murah agar kamu bisa berhemat.

3. Membeli hadiah pencapaian yang berlebihan
Saat kenaikan gaji ataupun promosi,rasa senang yang berlebihan atau euforia untuk membeli sesuatu yang mahal sebagai ‘hadiah’ untuk pencapaian diri. Bila Anda tidak bisa menahan diri, bisa-bisa tabungan Anda akan langsung habis seketika. Usahakan untuk tidak berlebihan atau sampai berhutang demi menghadiahi diri sendir.

4. Peingkatan gaya hidup sehari-hari
Seiring berjalannya waktu, keinginan untuk meningkatkan gaya hidup tak terhindarkan. Misalnya, Anda yang tadinya pergi ke kantor menggunakan kendaraan umum namun sekarang ingin naik motor atau mobil. Anda juga jadi cenderung memilih makan siang di restoran setiap hari ketimbang makan di kantin karyawan yang harganya jauh lebih murah. Jika Anda tidak mengimbangi gaya hidup baru dengan kenaikan gaji, maka dompet Anda akan lebih cepat kosong dibandingkan sebelum kenaikan gaji.

5. Tingkat kenaikan pengeluaran lebih tinggi dari kenaikan pemasukan
Misalkan gaji Anda naik sebanyak 10%, maka usahakan agar pengeluaran Anda tidak lebih dari 10%. Bahkan kalau bisa Anda tetap mempertahankan seluruh kebutuhan Anda seperti sebelum naik gaji, Anda bisa mengalokasikan sekaligus kenaikan gaji 10% tersebut untuk mengisi tabungan.

Untuk membantu Anda mempertahankan gaya hidup baru dengan harga lebih murah, manfaatkan kartu kredit dengan berbagai fiturnya. Misalnya, Anda bisa mendapatkan cash back dengan belanja di supermarket yang bekerjasama dengan bank penyedia kartu kredit tertentu atau diskon saat belanja baju di toko favorit Anda.
Gunakan situs perbandingan produk keuangan populer seperti HaloMoney.co.id untuk mempermudah Anda.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya