4 PR Djanur di Persib Bandung

Persib saat ini terpuruk di peringkat ke-12 dengan koleksi 10 poin. Atep dan kawan-kawan tertinggal tujuh poin dari Arema Cronus di puncak.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jul 2016, 08:30 WIB
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurjaman (Djanur). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Bandung - Manajemen Persib Bandung resmi menunjuk Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih kepala, Selasa (28/6/2016). Pelatih yang biasa disapa Djanur itu menggantikan Dejan Antonic yang mundur usai sejumlah hasil minor di Torabika Soccer Championshi ppresented by IM3 Ooredoo.

Baca Juga

  • Mourinho Turun Tangan Kembalikan Pogba ke MU
  • Nasi, Menu Buka Puasa Striker Real Madrid
  • Surat Mengharukan Bu Guru untuk Messi

Alasan penunjukkan Djanur tak terlepas dari keinginan manajemen mendongkrak posisi Maung Bandung di tangga klasemen. Seperti diketahui, Persib saat ini terpuruk di peringkat ke-12 dengan koleksi 10 poin. Atep dan kawan-kawan tertinggal tujuh poin dari Arema Cronus yang kukuh di puncak dengan 17 poin.

Keberhasilan Djanur saat membawa Persib menjuarai Indonesia Super League 2014 dan juga Piala Presiden diharapkan mampu mewujudkan keingingan tersebut. Namun, bukan berarti Djanur bakal dengan mudah membawa Persib kembali berjaya.

Berbagai pekerjaan rumah telah menanti Djanur saat mulai kembali bekerja untuk klub kebanggaan Kota Kembang itu.

Liputan6.com mencoba merangkum berbagai PR yang harus diselesaikan Djanur di TSC 2016:


Lini Depan Mandul

1. Lini Depan Mandul

Djanur mewarisi skuat binaan Dejan Antonic. Salah satunya adalah penyerang asal Spanyol, Juan Carlos Belencoso.

Belencoso gagal membuat performa mengesankan setelah urung mencetak sebiji gol dalam enam pertandingan di TSC 2016. Alhasil, status sebagai pemain inti di Persib pun telah menghilang bagi Belencoso jika berkaca pada dua laga terakhir Persib di TSC 2016.

Penyerang lain Sergio Van Dijk juga belum mencetak gol bagi Persib. Namun, Van Dijk masih bisa dimaklumi karena baru bermain dalam dua laga dan juga baru pulih dari cedera lutut.

Sementara Samsul Arif yang dalam dua laga dimainkan oleh Herrie Setyawan sebagai striker tunggal juga belum bisa memberikan kontribusi signifikan. Kondisi ini yang bakal menjadi pekerjaan rumah terberat Djanur. Sebab, saat Persib juara ISL 2014 dan Piala Presiden, Djanur memiliki penyerang subur dalam diri Ilja Spasojevic.

Jika Djanur gagal mencari formula jitu lini depan, bukan tidak mungkin Persib bakal terus kesulitan untuk mencetak gol.


Mencari Pengganti Makan Konate

2. Mencari Pengganti Makan Konate

Kehilangan Makan Konate yang hijrah ke Malaysia membuat kualitas lini tengah Persib merosot tajam. Sebab, pemain asal Mali ini memiliki kemampuan pintar dalam membangun serangan dan menciptakan peluang matang.

Tak hanya itu, Makan Konate juga memiliki insting baik dalam mencetak gol dari lini kedua. Catatan 14 gol dari 30 pertandingan untuk Persib telah membuktikan itu.

Kini setelah Makan Konate hengkang, Persib merekrut Robertino Pugliara dari PS Polri. Robertino adalah gelandang kelas atas di Indonesia yang memiliki visi bermain sangat baik.

Sayangnya di Persib, Robertino belum menemukan performa terbaik sejauh ini. Statistik di laman resmi TSC 2016, mencatat dari delapan pertandingan, Robertino belum menciptakan satu assist pun bagi Persib.


Mengembalikan Performa Zulham Zamrun

3. Mengembalikan Performa Zulham Zamrun

Zulham Zamrun merupakan salah satu pemain yang berkontribusi besar membawa Persib menjuarai Piala Presiden 2015. Pada saat itu, Zulham mampu menyabet gelar top skorer dengan total enam gol.

Sayangnya, eks-pemain Mitra Kukar ini mengalami cedera panjang ketika membela Persipare di turnamen antarkampung (tarkam). Alhasil Zulham harus absen dari lapangann hijau dalam waktu yang cukup panjang.

Kini Zulham telah pulih dari cedera dan bisa bermain untuk Persib. Sayangnya dalam dua laga yang telah dijalani performa Zulham bisa dibilang tak istimewa.

Tugas mengembalikan Zulham ke performa terbaik pun menjadi PR bagi Djadjang Nurdjaman. Jika Djanur mampu melakukannya, bukan tidak mungkin Persib akan kembali memiliki lini tengah yang baik dan produktif di TSC 2016.


Harmonisasi Antarpemain

4. Harmonisasi Antarpemain

Pada TSC 2016 skuat Persib mengalami perombakan besar dari sisi materi pemain. Nama-nama besar seperti Firman Utina, Supardi Nasir, Muhammad Ridwan, Achmad Jufriyanto dll kompak hengkang dari Tim Pangeran Biru.

Pemain itu lantas digantikan oleh Kim Jeffrey Kurniawan, Robertino Pugliara, Purwaka Yudi, Rudolof Yanto Basna, Samsul Arif hingga Juan Carlos Belencoso. Banyaknya pemain baru membuat Persib harus berusaha dari awal untuk memupuk kekompakan antarpemain.

Djanur diharapkan bisa memperbaiki harmonisasi antar-pemain agar lebih kompak dan akrab. Kekompakan dan keakraban bisa membuat pengertian antar-pemain Persib yang lama dan baru berimbas pada performa di lapangan.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.



(Yosef Deny Pamungkas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya