Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juni 2016 tercatat 0,66 persen. Inflasi tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan inflasi Juni 2015 di kisaran 0,54 persen. Selain itu, inflasi juga naik dibandingkan Mei 2016 di kisaran 0,24 persen.
Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari-Mei) 2016 tercatat 1,06 persen. Tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 3,45 persen. Sementara komponen inti mengalami inflasi 0,33 persen. Kemudian tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun 3,49 persen.
Kepala BPS Suryamin menuturkan, dari 82 kota yang disurvei BPS, semua kota alami inflasi. Kota Pangkal Pinang alami inflasi tertinggi mencapai 2,14 persen dan terendah di kota Padang sebesar 0,10 persen. Suryamin menuturkan, kenaikan inflasi tertinggi di Pangkal Pinang disebabkan oleh harga buah, daging dan tiket angkutan udara.
Baca Juga
Advertisement
Suryamin menuturkan, meski inflasi Juni 2016 alami kenaikan dibandingkan Juni 2015 namun cenderung terkontrol. Apalagi kalau inflasi Juni 2016 dibandingkan Juni 2010.
"Inflasi 0,66 persen ini kalau dibandingkan 2010 termasuk moderat terkontrol. Pada Juni 2010 sebesar 0,97 persen, kemudian 0,55 persen pada Juni 2011, 0,62 persen pada Juni 2012, lalu Juni 2013 di kisaran 1,03 persen, 0,43 persen pada Juni 2014, dan 0,54 persen pada Juni 2015," jelas Suryamim.
Ia menuturkan, inflasi Juni 2016 disumbangkan dari bahan makanan dengan inflasi 1,62 persen. Kemudian sandang sebesar 0,70 persen karena perhiasan.
Berikut komoditas penyumbang inflasi:
Bahan makanan: 1,62 persen
Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau: 0,58 persen
Sandang: 0,70 persen
Transpor komunikasi, dan jasa keuangan: 0,63 persen
Kesehatan: 0,34 persen
(Fik/Ahm)
*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Ingin kembangkan bisnis lewat digital marketing? Simak video berikut ini: