Liputan6.com, Paris - Malam itu striker Prancis Antoine Griezmann tampak rapi dengan setelan jas biru gelap. Dia bukan hendak menghadiri acara makan malam mewah, namun diatur untuk bertemu dengan seorang anak laki-laki korban serangan Paris tahun lalu.
Pada 13 November 2015, seluruh dunia berduka akibat serangkaian serangan di sejumlah tempat di Kota Paris. Seorang bocah bernama Hugo Salvaing, putra Jean-Baptiste Salvaing, harus menjadi yatim piatu karena orang tuanya ditembak membabi-buta oleh Larossi Abballa, anggota ISIS.
Baca Juga
- Mantan Bomber Wales Ini Mengaku Dikawal Malaikat
- 6 Fakta Menarik Wales Vs Belgia
- Rekor Ronaldo dan Catatan Unik Portugal
Advertisement
Seperti yang dilansir The Sun (1/7/2016) sore, Griezmann menghadiahi sebuah bola yang telah ditandatanganinya kepada Hugo. Bola tersebut bekas dipakai Griezmann dalam kemenangan Prancis 2-1 melawan Irlandia di babak 16 besar Piala Eropa 2016.
Ayah Hugo adalah seorang perwira kepolisian Paris, yang ditikam berulang kali di tenggorokan serta perutnya. Ibunya, Jessica Schneider, juga dibunuh di depan anaknya yang berumur tiga tahun itu.
Abballa menjadikan Hugo sebagai sandera untuk bernegosiasi dengan polisi, dan meski sang pembunuh tewas, anak ini mengalami trauma yang panjang.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.