Strategi Anti Bangkrut Setelah Lebaran

Ramadan bisa menjadi bencana finansial bila Anda tidak mempersiapkannya dengan baik.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 03 Jul 2016, 19:00 WIB
Begini caranya mengatur keuangan agar tak boros saat merayakan Idul Fitri. | via: airyrooms.com

Liputan6.com, Jakarta - Ramadan memang bulan penuh berkah. Namun, bisa saja bulan yang baik ini menjadi bencana finansial bila Anda tidak mempersiapkannya dengan baik.

Maklum, saat puasa hingga Lebaran banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi, mulai dari kebutuhan mudik, bagi mereka yang ingin pulang kampung, hingga kebutuhan pakaian, makanan hingga bagi-bagi amplop sekalipun.

Nah, agar Anda tidak bangkrut setelah Lebaran, berikut ini empat tips yang wajib Anda lakukan seperti dikutip dari CekAja.com:

1. Belanja cerdas

Belanja Lebaran merupakan pengeluaran yang tidak bisa dihindari. Biasanya anak butuh pakaian baru atau kebutuhan untuk membeli makanan dan minuman.

Nah, agar belanja tidak membengkak, cobalah untuk belanja cerdas. Saat berbelanja kebutuhan sehari-hari si supermarket, jangan terjebak pada gimik marketing yang menjebak.

Hanya gunakan kartu kredit untuk pembelian yang menguntungkan seperti mendapatkan diskon atau reward. Dan, setiap akan berbelanja cobalah membuat daftar agar Anda hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan.

2. Selalu transaksi secara tunai

Sangat mudah untuk kelebihan bujet saat Anda belanja kebutuhan Lebaran menggunakan kartu kredit. Alasannya, orang cenderung sulit menghitung berapa uang yang telah dikeluarkan jika hanya menggesek kartu kredit.

Nah, bila tidak ingin bangkrut setelah Lebaran karena harus membayar tagihan kartu kredit yang membengkak, usahakan untuk selalu bertransaksi menggunakan uang tunai.

Secara psikologis, Anda akan lebih hemat karena orang cenderung malas mengambil tambahan uang jika sudah berbelanja cukup banyak.


Batas pengeluaran

3. Buat batas toleransi pengeluaran

Saat Lebaran kita memang sulit untuk memprediksi pengeluaran. Agar Lebaran Anda tetap asyik, tidak perlu terlalu kaku dalam menetapkan anggaran.

Meski demikian, Anda tetap wajib menetapkan batas toleransi pengeluaran. Misalnya, batas yang Anda tetapkan adalah 50 persen dari jumlah THR dan gaji.

(Baca juga: Resign Kerja Setelah Lebaran Dianggap Jadi Waktu yang Tepat, Ini Alasannya)

4. Potong THR untuk kebutuhan setelah Lebaran

Belanja Lebaran terkadang menjebak. Ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga orang cenderung membelanjakan seluruh uangnya pada momen ini.

Padahal, setelah Lebaran ada banyak hal penting yang juga butuh biaya mulai dari biaya masuk sekolah atau kuliah anak hingga kebutuhan lain seperti pajak kendaraan.

Agar Anda tidak bangkrut setelah Lebaran, cobalah memotong semua kebutuhan itu di awal. Simpan di rekening tersendiri atau dalam amplop dan tinggalkan di rumah saat Anda mudik ke kampung halaman. Dengan demikian, Anda tetap punya uang saat ada kebutuhan mendesak usai Lebaran. (Ndw/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya