Dorong Pariwisata, Pemerintah Bikin Program Blusukan Kampus

Pemerintah menargetkan sektor pariwisata mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak 13 juta orang.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 02 Jul 2016, 09:15 WIB
Tour de Flores bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia terutama daerah Flores.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyelenggarakan program Pariwisata Goes to Campus. Program ini menjadi salah satu cara untuk mendorong sektor pariwisata sebagai penopang ekonomi nasional.

Deputi Bidang Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pertanian Ahman Sya‎ mengatakan, program ini terdiri dari seminar kepariwisataan, pelatihan, pembangunan jaringan digital antara kampus, serta kongres pariwisata nasional.

"Mahasiswa itu bisa dijadikan sebagai kader perubahan atau agent of change. Ini akan membawa dampak luas pada masyarakat," kata dia dalam keterangan pers seperti ditulis di Jakarta, Sabtu (2/7/2016).

Program tersebut melibatkan kampus-kampus yang berada di 10 destinasi prioritas pemerintah. Di antaranya, Danau Toba, Borobudur, Bromo, Labuan Bajo, Wakatobi dan Tanjung Kelayang.

"Kampus itu tempatnya para pemikir, kaum intelektual muda yang punya semangat tinggi, yang namanya mahasiswa, jika ia bergerak akan mempercepat proses perubahan termasuk pergerakan dan sosialisasi mengenai pariwisata," jelas dia.

Program ini untuk membangun kader di 10 destinasi prioritas pemerintah. Nantinya, ini akan dilanjutkan ke luar daerah-daerah tersebut. "Tapi tetap akan kita utamakan universitas terbesar dulu. Kalaupun kampus-kampus umum tapi yang punya pengaruh luar biasa,’’ tandas dia.‎

Untuk diketahui, pemerintah menargetkan sektor pariwisata mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak 13 juta orang. Sedangkan untuk target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta wisman dan pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) sebanyak 275 juta. Target tersebut harus tercapai pada 2019.

Dengan begitu, pada 2019 kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional diharapkan bisa mencapai angka sebesar 8 persen, dengan besaran devisa hingga Rp 240 triliun.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya