Liputan6.com, Jakarta Montessori adalah metode pendidikan yang dikembangkan oleh Dr. Montessori yang merupakan lulusan dari sekolah kedokteran pada 1869, dan menjadi salah satu dokter wanita pertama di Italia.
Pekerjaannya sebagai dokter mempertemukan ia dengan anak-anak, sejak itulah Dr. Montessori mulai tertarik dengan dunia pendidikan.
Advertisement
Selama kurang lebih 15 tahun, Dr. Montessori melakukan pengamatan dan mempelajari kebutuhan anak-anak, mulai dari bagaimana mereka belajar dan bagaimana mereka tumbuh dalam lingkungannya.
Beberapa ide utamanya meliputi memperlakukan anak dengan hormat, berperan sebagai fasilitator, dan mempersiapkan suatu lingkungan yang mendukung kegiatan anak dan seusai kebutuhan nya.
Selain itu, Montessori juga menerapkan pendekatan dimana anak sebisa mungkin mengoreksi kesalahan yang ia buat sendiri, memberi kesempatan anak untuk bekerja sesuai dengan ritme anak tersebut. Juga mengobservasi kapan anak siap untuk mempelajari hal baru.
"Ketika dikembangkan oleh Dr. Montessori pada zamannya, metode ini disebut ‘modern education’, karena memang sedikit berbeda dengan gaya mendidik saat itu. Namun sampai saat ini, metode Montessori masih disebut ‘Modern education’," jelas Pakar Montessori, Henderina Corry, Putra pada acara talkshow Daycare: Happy Family, Happy Employee di Graha Unilever.
Mengapa disebut “modern education” sampai saat ini? Henderina menjelaskan, karena metode ini memiliki cara tertentu dalam mendidik anak-anak.