Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pulp dan kertas April Group mengumumkan periode bahaya kebakaran di Riau mulai 1 Juli sampai 30 September 2016. Peringatan ini untuk mencegah kebakaran sejak awal mengingat telah memasuki musim kemarau.
"Fokus utama kami adalah untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah kebakaran dari awal. Pencegahan adalah strategi yang terbaik dan efisien daripada pemadaman setelah terjadi kebakaran," kata Strategic Fire Management Manager April Group, Craig Tribolet, dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (2/7/2016).
Dia mengatakan, sosialisasi terhadap periode bahaya kebakaran hutan akan dilakukan melalui beberapa cara. Di antaranya, melalui papan pengumuman, pertemuan desa, dan media komunikasi lainnya. Craig mengimbau supaya masyarakat bijak menggunakan api di ruang terbuka.
Baca Juga
Advertisement
"Perlu dengan bijak tata cara menggunakan api di ruang terbuka, utamanya di kawasan hutan yang diprediksi akan panas dan kering selama periode tersebut," ujar dia.
Hampir 80 persen kebakaran yang terjadi selama 12 bulan terakhir karena pembukaan lahan untuk persiapan pertanian. Maka dari itu, April Group juga melakukan sosialisasi program bebas api.
"Sosialisasi intensif kepada masyarakat, dan menggandeng perusahaan lain untuk bersama-sama aktif dalam melakukan persiapan dan pencegahan, pemantauan kualitas udara, serta pemberian penghargaan kepada desa yang terbebas dari bahaya kebakaran hutan," ujar dia.
Fire Prevention Manager April Group, Sailal Arimi, mengatakan, akan berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan tidak terjadi kebakaran. Dia mengatakan akan selalu siaga memadamkan api jika terjadi kebakaran dan melapor kepada pihak yang berwajib.
“Dalam pelaksanaannya, perusahaan juga perlu dukungan dari berbagai pihak guna mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dan hutan," tandas dia.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.