20 Warga Sipil Tewas dalam Penyanderaan Kafe di Bangladesh

20 warga sipil di lokasi penyanderaan kafe Bangladesh, kebanyakan dihabisi secara brutal sampai mati dengan senjata tajam.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Jul 2016, 15:18 WIB
Polisi menyelamatkan sandera di Kafe Holey Artisan Bakery. (Reuters)

Liputan6.com, Dhaka - Setelah drama penyanderaan sekitar 10 jam, polisi Bangladesh memutuskan menyerbu sebuah restoran di ibukota Dhaka. Terdengar suara tembakan sekitar 45 menit, lalu horor itu pun dinyatakan berakhir.

Sebanyak 13 sandera dinyatakan selamat dalam penyanderaan di kafe Bangladesh. Namun tak lama kemudian serangan yang diklaim oleh ISIS dilaporkan menewaskan 20 orang.

"Sebanyak 20 warga sipil meninggal dunia. Kebanyakan mereka dihabisi secara brutal hingga tewas dengan senjata tajam," kata juru bicara militer Bangladesh, Brigjen Nayeem Ashfaq Chowdhury seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (2/7/2016).

Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina sebelumnya mengatakan bahwa 13 sandera telah diselamatkan.

PM Hasina mengatakan enam orang bersenjata juga tewas dan satu ditangkap dalam operasi penyerbuan pada Sabtu pagi di Kafe Holey Artisan Bakery.

Korban selamat penyanderaan termasuk dua WN Sri Lanka dan seorang warga Jepang yang terluka.

Letnan Kolonel Tuhin Mohammad Masud mengatakan, ada korban tewas dari pihak sandera. Pemerintah Jepang pun menegaskan bahwa salah satu warganya telah diselamatkan dan mengatakan tujuh orang masih belum ditemukan.

Horor penyanderaan di Bangladesh itu terjadi pada Jumat 1 Juli 2016 malam sekitar pukul 21.20 waktu setempat. Lokasi kafe Holey Artisan Bakery berada di zona diplomatik.

Drama penyanderaan berlangsung hingga Sabtu 2 Juli 2016 pagi waktu setempat, sekitar 10 jam setelah penyanderaan. Polisi akhirnya memutuskan untuk menyerbu restoran untuk menyelamatkan para sandera.

Kantor berita afiliasi ISIS, Amaq melaporkan bahwa lebih dari 20 orang dari kebangsaan yang berbeda tewas. Kelompok teroris itu bahkan memosting foto orang asing yang tewas dalam serangan di kafe itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya