Liputan6.com, Jakarta - Nunung (37) melemparkan pandangannya dari atas jembatan penyeberangan ke ruas Gerbang Tol Palimanan, yang menyuguhkan pemandangan mobilitas pemudik pada malam hari. Tatapan matanya kosong seakan pikiran mengawang. Suaminya duduk selonjoran di trotoar, sebelah kiri Nunung.
Pedagang asongan ini bercerita kepada Liputan6.com, kedatangannya ke jembatan penyeberangan untuk menikmati keindahan sorot lampu ribuan mobil yang lalu lalang dan atmosfer arus mudik yang ramai. Lebih dalam lagi, sesungguhnya geliat mudik membuat hatinya berkecamuk, ia rindu anak lelakinya yang sedang di negeri orang.
Advertisement
"Ya senang saja sih banyak lampu, teranglah. Beda dari hari-hari biasa. Lihat pemudik saya jadi ngebatin 'Ya Allah kapan anak saya datang?'. Bahagia saja saya lihat banyak orang mudik. Anak lanang (lelaki) saya di Taiwan jadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia)," ungkap Nunung di jembatan atas Gerbang Tol Palimanan, Jawa Barat, Sabtu (2/7/2016) malam.
Perempuan bertubuh gempal itu mengatakan sudah setahun tak berjumpa dengan anak laki-laki semata wayangnya itu. Ia pun harus menahan rindu hingga dua tahun mendatang. Hal itulah yang membuat hatinya gundah gulana.
"Mudik tahun ini dia nggak pulang karena dia baru dikontrak setahun, sedangkan masa kontrak dia 3 tahun. Apalagi dia bilang nggak mau pulang kalau belum sukses," lirih Nunung yang tak melepaskan pandangannya dari lampu-lampu kendaraan di bawah jembatan.
Warga Desa Geyongan, Arjawinangun, Cirebon ini memimpikan momentum kebersamaan dirinya, suami dan anak-anaknya. Meskipun galau, Nunung tetap merasa nyaman memandangi arus lalu lintas pemudik di bawah jembatan. Ia mengaku sudah berada di atas jembatan sejak senja bersama suaminya. Ada sedih dan ada bahagia di hatinya.
"Senang kan kalau rayain Lebaran sama keluarga walaupun hidup kita sederhana. Dari maghrib saya ke sini. Kayaknya nggak mau pulang, mau duduk sini saja sambil membayangkan muka anak saya," kata Nunung.
"Hati saya jadi nggak karuan lihat orang mudik. Di satu sisi bahagia lihat orang mau ketemu keluarga, satu sisi saya sedih keluarga tak bisa kumpul dalam keadaan lengkap," sambung dia.