Banjir Air Mata, Buffon Tetap Banggakan Italia

Buffon meminta rekan-rekannya untuk melupakan kekalahan ini.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 03 Jul 2016, 08:10 WIB
Kesedihan Gianluigi Buffon setelah Italia disingkirkan Jerman di perempat final Piala Eropa 2016 lewat adu penalti, Minggu (3/7/2016) dinihari. (REUTERS/Darren Staples)

Liputan6.com, Bordeaux - Gianluigi Buffon terlihat sangat terpukul setelah Italia kalah adu penalti dari Jerman di perempat final Piala Eropa 2016. Meski begitu, ia tetap bangga dengan yang sudah dilakukan Gli Azzurri.

Fenomena yang diciptakan Italia di Piala Eropa 2016 dipastikan tak berlanjut. Pasalnya Italia dipaksa menyerah dari Jerman pada perempat final di Stade Matmut-Atlantiue, Minggu (3/7/2016). Setelah bermain 1-1 di waktu normal dan perpanjangan waktu, Jerman memenangi duel adu penalti.

Sebelumnya, Jerman unggul lebih dulu setelah aksi Mesut Ozil membobol gawang Buffon di menit ke-65. Untung, Italia dapat hadiah penalti setelah Jerome Boateng tertangkap handsball di kotak terlarang.

Hadiah penalti dimanfaatkan Leonardo Bonucci yang maju sebagai eksekutor pada menit ke-78. Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal 90 menit dan babak perpanjangan waktu berakhir.

Duel sengit juga terjadi saat adu penalti. Buktinya, babak tos-tosan berjalan hingga eksekutor kesembilan. Jerman akhirnya tampil sebagai pemenang dengan 6-5.

Akibat kekalahan itu, tangis Buffon pun pecah seusai pertandingan. Ia begitu tampak menyesal karena gagal mempersembahkan gelar Piala Eropa buat Italia untuk kali pertama. Meski begitu, ia tetap senang dengan kinerja rekan-rekannya sepanjang turnamen.

"Kami melakukan apa yang sudah bisa kami lakukan. Ketika tim Anda memiliki tim dengan nilai-nilai, organisasi, taktik, tak ada yang tidak mungkin. Antonio Conte memuji kami karena ia bangga melatih sekelompok pemain yang berjuang hingga tetes keringat terakhir," tutur Buffon seperti dikutip Football Italia.


Lampaui Ekspektasi


Sejatinya, sukses Italia menembus perempat final Piala Eropa 2016 sendiri sudah menjadi sebuah kejutan. Pasalnya, hanya sedikit pihak yang menjagokan Italia pada kesempatan kali ini. Maklum, Italia menjadi tim yang tanpa diperkuat pemain bintang.

Faktanya, Conte mampu membuat Italia menepis semua keraguan. Pertama, ia bawa timnya menjadi juara Grup E Piala Eropa 2016 meski baru menjalani dua pertandingan. Itu setelah Italia membungkam Belgia 2-0 dan Swedia 1-0.

Kejutan Italia berlanjut ketika mereka menghadapi Spanyol di perdelapan final. Meski kalah dalam berbagai hal, serangan balik yang dijadikan sebagai senjata andalan Gli Azzurri mampu membuat Spanyol menyerah 0-2.

"Kami sudah begitu dekat. Ini benar-benar di luar perkiraan. Jerman gagal mengkonversi tiga penalti dan itu masih tak cukup. Saya tak bisa mengatakan kami bermain buruk. Kekalahan ini sangat mengejutkan kami. Namun, kami harus maju karena masih ada tugas dan tanggung jawab lain," ucap Buffon.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya