Ini yang Terjadi Kalau Berhenti Berhubungan Seksual

Dr Mark Lawton, membantu memberitahu apa yang terjadi jika kurangnya hubungan seksual dengan pasangan.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 03 Jul 2016, 19:55 WIB
Ternyata inilah waktu yang paling populer digunakan oleh orang-orang untuk berhubungan seksual, penasaran? Simak di sini.

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan Seks merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan sepasang suami istri. Siapapun yang pernah melakukannya akan ketagihan hingga hilang rasa itu.

Namun, beberapa kali Anda tidak melakukannya mungkin dengan alasan medis, atau hanya keinginannya sendiri. Jika itu terjadi, hati-hati Anda akan kekeringan seks.

Dengan kondisi tersebut, Dr Mark Lawton, dari British Association for Sexual Health and HIV akan membantu memberitahu apa yang terjadi jika kurangnya hubungan seksual dengan pasangan, dilansir laman Metro, Minggu (3/7/2016).

1. Vagina tidak kembali ketat

Jika Anda tidak melakukan hubungan seks dalam jangka waktu yang cukup lama, tetap tak akan mengembalikan keperawanan Anda. Selaput dara Anda pun tidak akan tumbuh lagi.

Otot tegang saat kembali melakukan hubungan seksual, kata Dr Mark Lawton. "Sangat penting Anda rileks ketika kembali berhubungan seks. Jika tidak, otot-otot bisa tegang yang membuat seks menyakitkan."

Pada dasarnya, bersantai, banyak foreplay, dan pelumas akan menjadikan Anda tak ingin cepat berhenti.

2. Tertekan dan cemas

Seks bukan hanya sesuatu yang membuat Anda merasa baik saat itu saja, tapi juga sepanjang hari. Ini diketahui bahwa pelepasan endorfin selama dan setelah bercinta meningkatkan mood Anda, dan mengurangi stres.

Jadi, ketika berhenti, Anda tidak akan mendapatkan keuntungan itu. "Tentu saja hubungan seks melepaskan hormon endorfin dan hormon bahagia yang memberikan rasa kesejahteraan yang mungkin tidak didapatkan dari yang lain," ujar Dr Lawton.

Dari sudut pandang psikologis, seseorang mungkin merasa bertanggung jawab untuk melakukan seks, "Jika tidak, dapat menyebabkan suasana hati yang tak menyenangkan."

Beberapa studi kecil menemukan bahwa orang yang memiliki hubungan biasa memiliki respon stres lebih baik daripada mereka yang hanya melakukan masturbasi atau hubungan seks tanpa penetrasi.

3. Menurunnya risiko IMS dan UTI

Risiko penyakit menular seksual akan menurun drastis jika Anda berhenti berhubungan seks.

4. Menurunnya libido

Beberapa kabar baik bagi mereka yang dihantui rasa frustasi seksual. Bagi seorang pria, akan memiliki kadar testosteron lebih rendah dalam tubuh jika hanya memiliki sedikit seks.

"Berhubungan seksual meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh, yang meningkatkan libido, dan menyebabkan hasrat seksual lebih," lanjut Dr Lawton.

5. Disfungsi ereksi

Ditambahkan Dr Lawton, menurunnya testosteron dalam tubuh menyebabkan disfungsi ereksi. Bahkan ada studi di dalamnya, dengan satu temuan ini bahwa laki-laki yang berhubungan seksualnya kurang dari dua kali dalam seminggu mungkin memiliki masalah dengan ereksi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya