Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria yang dijuluki "si Penjagal dari Lyon" dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Prancis. Jenderal Gestapo (Kepolisian Nazi) bernama Klaus Barbie itu harus bertanggung jawab atas 341 kasus kemanusiaan.
Namun, putusan hakim tersebut dianggap tak setimpal dengan apa yang telah diperbuat oleh Barbie. Kisah Jenderal Nazi itu ternyata menyedot perhatian pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Minggu (3/7/2016) malam.
Advertisement
Derita perempuan pemilik 7 kepribadian dan WNI putus sekolah yang jadi penyiar di Taiwan juga menjadi berita yang menarik perhatian para pembaca.
Berikut Top 3 Global selengkapnya:
1. 3-7-1987: Bui Seumur Hidup Jenderal Nazi Atas Pembantaian Yahudi
3 Juli 1987 atau 29 tahun silam menjadi hari penentuan nasib bagi Jenderal Gestapo (Kepolisian Nazi) Klaus Barbie. Pria yang dijuluki "si Penjagal dari Lyon" ini dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Prancis. Dia dinyatakan bersalah atas pembantaian ratusan warga Yahudi.
Seperti dimuat BBC on This Day, Majelis Hakim yang beranggotakan 12 orang ini menyatakan Barbie harus bertanggung jawab atas 341 kasus kemanusiaan. Lelaki berusia 73 tahun itu dinyatakan telah mendeportasi 842 orang, sebagian besar Yahudi ke kamp Nazi di Jerman.
Satu di antara rentetan 'dosa' yang dilakukan Barbie, yakni memaksa 44 anak dari desa pertania di Lyon ke Jerman. Mengirim bocah-bocah berdosa itu kepada kematian di kamp Nazi. Total ada 373 orang yang mati atas ulah Barbie.
2. Derita Perempuan yang Punya 7 Kepribadian
Marcela Del Sol heran bukan kepalang saat menemukan banyak pakaian pria yang tersembunyi di rumah. Saat itulah, perempuan 42 tahun tersebut kian yakin, ada yang tidak beres dalam dirinya.
Warga Chile itu juga kerap menemukan puluhan foto diri dalam ponselnya -- yang tak ia ketahui kapan dan di mana diambil.
Meski menjadi subjek dalam gambar-gambar tersebut, Marcela merasa itu bukan dirinya.
3. Putus Sekolah di Indonesia, WNI Ini Jadi Penyiar TV Taiwan
Dari latar belakang yang sederhana di Pontianak, seorang wanita Indonesia menjelma menjadi bintang televisi dan pembawa acara di Taiwan. Semuanya terwujud berkat kerja kerasnya di negeri seberang.
Seperti Liputan6.com kutip dari Taiwan Panorama, Mok Ai-fang berasal dari keluarga yang sangat sederhana, sehingga ia terpaksa meninggalkan sekolah setelah lulus SMP dan bekerja di Malaysia selama 2 tahun. Lalu ia pindah ke Singapura.
Pada akhir tahun 2000, ia diajak temannya pergi bekerja ke Taiwan. Berbagai jenis pekerjaan dijalaninya di sana, mulai dari perawat hingga pekerja pabrik.