Liputan6.com, Semarang - Sungai Banjir Kanal Timur, Semarang, Jawa Tengah, meluap akibat tanggul yang jebol. Hal ini menjadi penyebab beberapa perkampungan terendam air. Rata-rata kedalaman genangan air antara 50 cm sampai satu meter.
Sebagian warga di Kelurahan Kaligawe dan Tambak Rejo, Gayamsari terputus aksesnya ke jalan Kaligawe, Semarang atau jalur utama pantura yang saat ini dilewati kendaraan pemudik. Apalagi banjir juga merendam jalur itu. Mulai Jembatan Kaligawe sampai perlintasan rel kereta api.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebutkan, banjir kali ini cukup mengagetkan. Namun Pemerintah Kota Semarang sesungguhnya sudah cukup mengantisipasi banjir untuk memperlancar arus mudik.
"Semua pompa yang kita punya harus siaga 24 jam. Petugasnya juga sudah dijadwal siaga 24 jam," kata Wakil Wali Kota Semarang yang akrab disapa Ita itu kepada Liputan6.com, Minggu (3/7/2016).
Baca Juga
Advertisement
Akibat banjir ini, kawasan Jalan Arteri Soekarno Hatta ikut terdampak. Kendaraan yang hendak melintasi jalan itu banyak yang memilih berputar arah. Beberapa kendaraan yang nekat menerjang banjir akhirnya mogok karena air masuk ke lubang knalpot. Sedangkan kedalaman banjir paling parah mencapai sepinggang orang dewasa.
Lurah Tambakrejo, Zaerin mengatakan, banjir kali ini paling parah sejak terakhir kali terjadi pada 2013. Air mulai menggenangi rumah warga dan Jalan Raya Kaligawe sejak Minggu pagi sekitar pukul 05.00 WIB, atau selepas sahur.
Hingga berita ini ditulis, warga belum memutuskan untuk membendung air luapan sungai lantaran arus masih kencang.
"Ditanggul pakai karung percuma. Nanti jebol lagi, ini masih kencang arusnya," kata Agus, warga Kampung Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.