Ahok akan Tutup Terminal Pulogadung

Ahok mengatakan, ke depan DKI Jakarta tak memerlukan banyak terminal bus

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Jul 2016, 18:51 WIB
Ahok bersama Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah mengecek kesiapan mudik lebaran di Terminal Bus Pulogebang (Liputan6.com/Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sidak ke tiga terminal di Jakarta yakni Pulogebang, Pulogadung dan Rawamangun.

Masuk Terminal Pulogadung, mobil Ahok tampak hanya mengitari wilayah terminal, namun Ahok tidak turun dan hanya berada di dalam mobil. Ahok mengatakan, pihaknya berencana menutup Terminal Pulogadung dan akan membangun kompleks rumah susun bagi warga tak mampu.

"Pulogadung itu ke depan kita tutup sebetulnya, tahun 2017 kita mau ganti bangun rusun," kata Ahok di Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (4/7/2016).

Sebab, ke depan, kata Ahok, DKI tak memerlukan banyak terminal bus

"Karena konsep bus ke depan enggak perlu ada terminal. Itu karena semua bus kami bayar rupiah perkilometer, jadi enggak ada bus yang ngetem sebetulnya. Semua bus itu harus jalan muter terus ada atau tidak ada penumpang bus tetap jalan," ungkap Ahok.

Menurut dia, konsep terminal di Jakarta selama ini sudah salah. Semestinya bus yang melayani rute dalam kota menempuh rute berkeliling. Namun, rute-rute bus saat ini tidak demikian.

"Kalau dulu konsep terminal ini menurut saya salah, jadi sistem baru kita jadi salah juga , sistem baru kita kan semua bus mesti keliling. Lalu bus luar kota itu harusnya enggak bisa di dalam kota. Nah semua harus naruh di Pulogebang," jelas Ahok.

Selain itu,  Ahok meminta penumpang untuk membeli tiket secara online untuk menghilangkan calo.

"Mudik tahun ini yang jual tiket sudah kita ujicoba di Pulogebang enggak ada masalah. Penjualan tiket itu rapi tadi saya liat beberapa ada yang nakal di Pulogadung tadi," Ahok menandaskan. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya