Liputan6.com, Jakarta Sosok ayah atau bapak memang diangap sebagai panutan bagi anak-anaknya. Bapak atau orangtua memberikan wejangan-wejangannya kepada anak saat kecil. Namun, bagaimana jika sang bapak sudah lama meningal dunia? Apa yang bisa dilakukan?
Dalam film Sabtu Bersama Bapak, menyisipkan banyak pesan moril untuk penonton. Bahkan, adegan-adegan demikian menyentuh.
Baca Juga
Advertisement
Cerita dimulai saat Itje yang diperankan oleh Ira Wibowo membuka secarik surat yang telah dibaca suaminya, Gunawan Garindra (Abimana Artasatya). Air mata menetes di pipi perempuan cantik ini ketika mengetahui ternyata hidup suami tercintanya tidak akan lama lagi karena divonis kanker.
Sebagai kepala rumah tangga yang memiliki 2 orang putra, hati Gunawan gundah, saat mengetahui dirinya tak akan bisa menyaksikan kedua putranya, Satya (Arifin Putra) dan Cakra (Deva Mahenra), tumbuh bersamanya.
"Saya enggak bisa mengantarkan mereka saat mereka menikah kelak," ujarnya pelan kepada sang istri. Dengan perasaan sedih tapi tetap kuat dan tegar, Itje pun berkata, "Saya nanti yang akan mengantarkan mereka menikah, Kang."
Agar tetap bisa memberikan panutan kepada anak-anaknya, Gunawan pun merekam seluruh pesan-pesan yang ingin dia sampaikan kepada kedua putra dan juga istrinya dalam sebuah video. Dan, video-video inilah yang menemani Itje, Satya, dan Cakra setiap Sabtu.
Dari menit awal film ini diputar, adegan demi adegan pilu antara Gunawan dan Itje diperlihatkan. Bukan hanya itu, dialog yang menyentuh dilatari suara gesekan biola sanggup membangun suasana haru menyentuh. Jadi, jangan heran, penonton bisa saja gampang meneteskan air mata saat menyaksikan film Sabtu Bersama Bapak.
Sutradara Monty Tiwa menyatakan, meski fokus pada sosok ayah, film ini sebenarnya memiliki cerita keluarga yang lengkap.
"Dalam film ini, tak melulu mengenai hubungan ayah dengan anak, tapi juga suami-istri, persahabatan, ataupun ibu dan anak. Belum pernah saya mendapatkan cerita sekuat ini," ujar Monty Tiwa tentang cerita yang ditulis Adhitya Mulya ini.
Sementara Deva Mahenra mengaku belajar dari tokoh Cakra yang diperankannya, tentang menghidupkan masa sekarang dan masa depan. " Alhamdulillah, film yang saya mainkan punya impact. Ternyata dalam hidup musuh terbesar adalah waktu. Banyak waktu terbuang untuk bersama orang tua. Setelah menonton film Sabtu Bersama Bapak saya rajin menjaga silaturahmi ke keluarga. Teman-teman yang nonton pasti akan langsung telpon mama ah, telpon papa ah," ujar pemeran tokoh Cakra ini.
Meski sejak awal, film Sabtu Bersama Bapak menggambarkan kisah sedih, tapi Monty Tiwa tidak membiarkan penonton terus larut dalam keharuan. Ada bermacam emosi lain yang sengaja dimainkan. Akting pemain lain, seperti Jennifer Arnelita dan Ernest Prakasa, mampu mengundang tawa penonton. Dan, akting Acha Septriasa dan Arifin Putra, yang paling membuat emosi penonton dikuras.
Satu lagi nilai lebih yang dimiliki oleh film ini. Apa itu? Sabtu Bersama Bapak bukan hanya dilatari suara musik instrumental yang mellow. Ada imbuhan lagu "Cinta", karya legendaris musik Indonesia, Iwan Fals, yang begitu melekat dengan adegan dansa Ira Wibowo dan Abimana saat itu. Hal ini membuat Iwan Fals kaget. Pasalnya ia sempat tidak yakin lagu ini akan sesuai dengan adegan tersebut.