Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di Jakarta sebagai kota asal pemudik anjlok selama libur Lebaran 2016.
Penyebabnya, warga Jakarta berbondong-bondong meninggalkan Ibu Kota untuk mudik ke kampung halaman, bahkan berlibur ke luar kota
Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, mengungkapkan tingkat hunian kamar hotel di Jakarta dan Surabaya mengalami penurunan signifikan pada libur Lebaran ini.
"Di Jakarta contohnya, rata-rata okupansi sekitar 20-30 persen karena masyarakat mudik atau liburan ke luar kota," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (5/7/2016).
Baca Juga
Advertisement
Sebaliknya, kata Hariyadi, masyarakat justru mulai memadati hotel ataupun penginapan di kota-kota tujuan mudik, yakni Bandung, Malang, Solo, Yogyakarta, Semarang, dan lainnya. Rata-rata okupansinya 70-95 persen.
"Rata-rata okupansi di Bandung, Malang, Solo, Yogya dan Semarang 70-95 persen, turun dibandingkan Lebaran tahun lalu karena pengusaha hotel menambah jumlah kamar (pembangunan kamar hotel baru)," kata dia.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang selama Mei 2016 di 27 Provinsi di Indonesia mencapai rata-rata 55,46 persen atau naik 1,74 poin dibanding TPK pada periode yang sama tahun lalu sebesar 53,72 persen. Dibandingkan TPK April 2016 yang tercatat 54,38 persen, TPK Mei ini naik 1,08 poin.(Fik/Ahm)
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.