Liputan6.com, Tokyo - Line Corp menaikkan target hasil dana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 116 yen atau sekitar US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 14,4 triliun (asumsi kurs Rp 13.098 per dolar Amerika Serikat). Hal itu seiring permintaan kuat dan didukung kondisi bursa saham.
Selain itu, aplikasi layanan pesan ini juga menaikkan harga IPO menjadi 2.900-3.300 yen dari target awal 2.700-3.200 yen. Line menawarkan 35 juta saham dalam penawaran saham perdananya.
Hal itu termasuk pilihan greenshoe atau opsi memberikan izin kepada penjamin saham IPO untuk menjual saham tambahan kepada masyarakat jika permintaan terhadap saham cukup tinggi. Perseroan dapat memperoleh dana dari IPO sekitar 132,8 miliar yen.
Baca Juga
Advertisement
Line melakukan IPO usai gejolak terjadi di bursa saham global akibat Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa atau disebut Britain Exit/Brexit. Rencananya perseroan mencatatkan saham di bursa New York dan Tokyo pada Juli ini. IPO Line akan menjadi ipo terbesar di sektor teknologi pada 2016.
"Pelaksanaan IPO akan berlangsung baik karena didukung permintaan investor ritel. Saya bisa melihat harga akan menjadi 4.000 yen usai tercatat, namun kemungkinan pertumbuhan di luar negeri yang signifikan sangat jauh," kata Amir Anvarzadeh, Manajer Penjualan BGC Partners Inc seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (5/7/2016).
Line akan menggunakan hasil dana IPO untuk ekspansi di Asia, dan kemudian Amerika Serikat. Line bersiap-siap untuk bersaing dengan Facebook dan Tencent Holdings Ltd.
Sebelumnya Line akan melakukan IPO pada dua tahun lalu, namun menahan diri untuk mendapatkan penerimaan lebih kuat dari investor.(Ahm/Ndw)
*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.