Liputan6.com, Riyadh - Aksi teror ledakan bom kembali terjadi di Arab Saudi, melanda Masjid Syeikh Faraj Al'Umran di Kota Qatif.
Mengetahui kabar ledakan bom Madinah, pihak KJRI Jeddah bergegas mencari informasi tentang warga negara Indonesia WNI yang ada di sana.
Advertisement
"Hingga saat ini tidak didapati adanya korban WNI," demikian keterangan pihak KBRI Jeddah dalam keterangan tertulis yang di-posting di akun Twitter @KJRIJeddah, Selasa (5/7/2016).
"Sampai saat ini, KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah belum menerima informasi adanya WNI yang menjadi korban," ujar Acting Konjen RI Jeddah, Dicky Yunus, dalam keterangan tertulisnya.
"Dipastikan tak ada WNI korban ledakan tersebut, karena terjadi di daerah terbatas," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Lalu Muhamad Iqbal.
Atas peristiwa tersebut, pihak KJRI Jeddah juga mengingatkan (WNI) agar selalu membawa identitas diri ketika bepergian. Untuk perkembangan situasi terkini, KJRI Jeddah dapat dihubungi melalui nomor telepon +966 5817 81945 atau dapat juga menghubungi KBRI Riyadh pada nomor +966 5988 81945.
"KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah juga menghimbau agar sesama WNI dapat saling memberitahukan kondisi masing-masing dan melaporkan ke KBRI/KJRI melalui hotlines atau satgas-satgas apabila ada WNI yang menjadi korban," ujar Dicky Yunus.
Sebelum teror bom Madinah, dalam kurun waktu 24 jam terakhir dua ledakan mengguncang sejumlah titik di Arab Saudi. Aksi teror pertama yang berupa bom bunuh diri terjadi di depan Konsulat Jenderal AS di Jeddah pada pukul 03.38 dinihari waktu setempat.
Bomber dilaporkan tewas, sementara dua petugas keamanan terluka dalam pengeboman di depan Konsulat Jenderal AS tersebut. Sementara itu, sebuah ledakan juga terjadi di kawasan Masjid Nabawi, Madinah.
Sejumlah media asing menyebutkan peristiwa itu sebagai bom bunuh diri, namun aparat keamanan setempat masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Dalam tragedi ini, seorang pelaku dan dua petugas polisi dilaporkan tewas.
Hingga saat ini belum terdapat pernyataan resmi dari Pemerintah Arab Saudi terkait dengan tiga ledakan yang terjadi di negara itu.