Kapolri: Bomber Mapolresta Solo Pernah Belajar Merakit Bom

Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah mengidentifikasi identitas bomber di Mapolres Solo.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 05 Jul 2016, 12:42 WIB
Seorang pria tergeletak di dekat sepeda motor dengan ceceran darah setelah ledakan bom di halaman Polresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7). Satu orang yang diduga pelaku tewas dan seorang anggota polisi mengalami luka ringan. (Istimewa)

Liputan6.com, Solo - Teroris meledakkan bom bunuh diri di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Kepolisian Mapolresta Solo, Jawa Tengah. Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah mengidentifikasi identitas pelaku pengeboman tersebut.

Polisi menduga pria itu bukan pelaku tunggal. Dia memiliki jaringan di belakang aksi teror yang terjadi pukul 07.30 WIB, Selasa (5/7/2016).

Kapolri Jenderal Polisi Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengungkap pelaku pernah belajar tentang terorisme.

"Dia pernah belajar merakit bom," kata Badrodin didampingi Kepala BNPT, Komjen Tito Karnavian, di Mapolresta Solo.

Menurut dia, pelaku memiliki jaringan di balik aksinya.

"Kalau bom bunuh diri, kecil kemungkinan dilakukan perorangan, ada kemungkinan jaringan-jaringan di baliknya. Bisa dipastikan ada yang mendorongnya," ungkap jenderal yang akan pensiun itu.

Dari foto yang diperoleh Liputan6.com, pelaku diperkirakan berusia 31 tahun. Dia memiliki rambut ikal, alis matanya tipis, lubang hidungnya lebar, tulang pipi menonjol. Pelaku juga berkulit sawo matang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya