Liputan6.com, Madinah - Desainer busana muslim Dian Pelangi saat ini tengah berada di Madinah, Arab Saudi, dalam rangka umrah sekaligus merayakan Lebaran. Namun sejak tragedi meledaknya bom di Kota Madinah, Dian langsung menyuguhkan cerita menarik yang baru saja dialaminya.
Kisah yang juga dibagikan lewat akun Facebook pedangdut Kristina itu muncul pertama kali di akun Instagram @dianpelangi. Dari ceritanya, diketahui kalau pada Senin (4/7/2016) malam kemarin, Dian dan beberapa orang di sekitarnya menyangka kalau ledakan tersebut merupakan tanda berakhirnya bulan Ramadan.
Baca Juga
Advertisement
Namun begitu, posting-an berisi caption berakhirnya bulan Ramadan, langsung dihapus Dian begitu ia sadar malamnya masih digelar ibadah salat Tarawih. Terlebih lagi, pemberitaan bom di seluruh media setempat membuatnya harus memperbaiki posting-an tersebut.
Dian lalu meralatnya dengan foto suasana Kota Madinah bersama caption baru, "Mohon maaf sebelumnya temen-temen.. Kayaknya tadi ada kesalahan informasi. Malam ini Madinah masih tarawih, jadi info yang tadi saya sampaikan bahwa besok Madinah lebaran bisa dipastikan salah.."
"Mengenai ledakan, tadi saya memang mendengar ada suara dentuman keras menjelang buka puasa, tapi saya belum tau pasti apakah itu bom atau bukan, dan nggak kepikiran itu bom.. sekarang sih di sekitar Masjid Nabawi banyak mobil polisi yang berjaga, takut salah jadi saya tabayyun dulu ya...," lanjut Dian.
Ia lalu mengabarkan kalau dirinya dan keluarga baik-baik saja sambil memohon doa dan meminta maaf. Dian lalu mengunggah foto suasana Masjid Nabawi di siang hari sambil memberi tanda pagar #PrayForMadinah.
Lebih jauh, Dian Pelangi mem-posting foto baru dengan caption berisi cerita yang panjang dan menarik. "Menjelang waktu berbuka, Para jamaah di Masjid Nabawi menggelar plastik panjang di tiap saf untuk diletakkan makanan.... Ketika sedang berbuka, Tiba2 ada suara dentuman dari luar. Tak lama kemudian suasana yg tadinya damai tiba-tiba ramai.. Seperti ada kepanikan..
"Saya bertanya ke sebelah saya, "what's wrong sister?" Dia menjawab "They have announced that tomorrow is Eid, so we don't need to do Tarawih tonight and no fasting for tomorrow.. Eid Mubarak!" Kaget, suasana jadi tambah ramai. Org2 bangun dari duduk, berpelukan, menangis, berdoa, berjabat tangan. Terdengar orang2 berkata "Eid Mubarak! - Eid Mubarak!" Indah sekali suasananya. Tak ada firasat apapun. Ba'da maghrib saya update di IG bahwa besok 5 Juli kami berlebaran," kutipnya.
Setelah itu, Dian menceritakan bagaimana dirinya menyadari kalau ledakan tersebut ternyata bagian dari tragedi. "Sampai di hotel, saya cek IG ada berita bom. Cek portal berita, TV semua bilang ada bom. Banyak mobil polisi berjaga disekitar jalan. Apa karena isu bom? Sempat nggak percaya. Lha wong saya yang didalam masjid tidak tau apa2. Suasana aman, Tak ada kepanikan, kegaduhan, layaknya orang kalau mendengar berita bom pasti gaduh sibuk mengamankan diri. Sholat berjalan seperti biasa, Tarawih sama nikmatnya, orang2 duduk lalu lalang tadarus i'tikaf.. Tak ada tanda ketakutan," ketiknya.
Dilanjutkan oleh Dian Pelangi, "Ternyata orang mengira dentuman tersebut adalah tanda berakhirnya Ramadhan. Makanya mereka langsung bersalaman dan saya langsung update di IG, salah saya yg tidak tabayyun dulu. Maaf yaa.."
Tragedi bom Madinah yang membuat Dian Pelangi heboh ini terjadi pada Senin (4/7/2016) pada waktu berbuka puasa. Dikabarkan, sedikitnya empat orang tewas yang terdiri dari para petugas setempat. Pelaku diketahui melakukan bom bunuh diri setelah masuk ke dalam sebuah pos untuk berbuka puasa bersama para petugas.