Tito Karnavian: Bom Solo Tak Terlepas dari ISIS

Menurut Tito, langkah menanggulangi aksi terorisme di antaranya memperkuat dasar hukum.

oleh Fajar Abrori diperbarui 05 Jul 2016, 13:25 WIB
Menurut Tito, langkah menanggulangi aksi terorisme di antaranya memperkuat dasar hukum.

Liputan6.com, Jakarta - Bom bunuh diri yang meledak di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, pagi tadi menewaskan pelaku dan melukai satu polisi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Tito Karnavian mengatakan, jaringan-jaringan teroris di Tanah Air saat ini tidak lepas dari kelompok radikal ISIS.

"Sebenarnya jaringan-jaringan saat ini bukan jaringan baru. Adanya ISIS menjadi daya tarik, pengeboman ini tidak lepas dari itu," ujar Tito dalam keterangan pers bersama Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2016).

Karena itu, Tito mengimbau, sangat penting dilakukan deradikalisasi masyarakat. Sehingga dapat menetralisir terorisme di Tanah Air.

"Sehingga kita bisa menetralisir paham radikal," kata dia.

Langkah menanggulangi aksi terorisme, kata Tito, adalah memperkuat dasar hukum. Karena itu, pihaknya meminta pemerintah dan DPR mempercepat revisi UU Terorisme.

"Kedua, memperkuat dasar hukum dalam proses revisi UU Antiterorisme. Ini harus menjadi perhatian betul, khususnya kepada anggota Dewan, pansus, bagaimana kelompok-kelompok mengelabui dari deteksi petugas," kata dia.

"Petugas memiliki keterbatasan dari UU Terorisme lama. Revisi UU betul-betul memperkuat penegak hukum," kata dia.

Langkah kedua, kata Tito, perlu ada pencegahan di tingkat lokal selain mengawasi ormas, masyarakat, dan juga gerakan moral.

"Justru dengan peristiwa ini bahwa teroris tidak benar. Islam saya rasa tidak mengajarkan kekerasan," ucap Tito.

Ketiga, Tito menambahkan, perlu kerja sama dengan pihak internasional untuk menetralisir paham radikalisme dari asing masuk ke Tanah Air.

"Konflik di Timur Tengah dan ISIS harus dilemahkan dan dinetralisir. Sepanjang konflik masih ada, ISIS, atau kelompok radikal maka akan tumpah di negara lain yang ada jaringan," ujar Kapolri terpilih itu.

Ledakan bunuh diri di Mapolresta Solo, menewaskan pelaku sendiri dan melukai personel Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu, Brigadir Bambang.

Pelaku bom bunuh diri Solo yang mengendarai Yamaha Mio hijau bernomor polisi AD 6136 HP dan mengenakan baju warna abu-abu itu belum diketahui identitasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya