Liputan6.com, Canberra - Pemilik Dodge Journey asal Australia dengan sengaja menghancurkan crossover miliknya menggunakan tank. Alasannya, mobil ini sering bermasalah pada bagian mekanis dan kelistrikan.
Kate Masters selaku pemilik ingin agar kasusnya ini didengar oleh pihak pabrikan. Sebab, selama ini haknya sebagai konsumen kurang didengar.
"Anda mungkin berpikir kalau kami hanya sedikit gila, namun keputusan ini tidak dibuat secara mudah," katanya seperti dikutip Drive.
Baca Juga
Advertisement
Aksi gilas mobil ini dilakukan pada lahan terbuka setelah tuntutan pasangan Kate dan Joe Masters meminta ganti rugi sebesar 43 ribu dolar Australia atau sekira RP 424,78 jutaan ini tidak dikabulkan Fiat Chrysler Automobiles di Australia. Klaim itu ditolak karena mobil mengalami kerusakan yang bukan karena cacat produksi pabrik.
Kate menyebut FCA begitu arogan karena menolak klaim perbaikan yang ia ajukan. Argumen pabrikan ini mengacu pada mobil yang sempat diperbaiki di bengkel resmi dan pengajuan klaim tidak sesuai dengan hukum yang berlaku di Queensland.
Menurut pihak FCA, pasangan itu memutus komunikasi dan tidak mengizinkan mekaniknya untuk memeriksa kondisi mobil. Padahal, pihak Dodge Australia telah proaktif menawarkan layanan perbaikan gratis dan suku cadang meskipun garansi mobil keluaran 2010 itu sudah habis.
"Dengan segala komunikasi yang dihentikan konsumen, kami menyimpulkan bila aksi ini tidak ada kaitannya dengan kesepakatan apapun dari Dodge Australia," tulis pernyataan resmi perusahaan.