Liputan6.com, Bandung - Veni, vidi, vici. Datang, main, dan menang. Itulah yang dilakukan Djadjang Nurdjaman bersama Persib Bandung. Dalam laga debutnya sebagai pelatih antar Maung Bandung di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo 2016, Djanur - sapaan akrabnya, langsung memberikan kemenangan. Menjamu PSM Makassar di Stadion GBLA, Persib menang dengan skor 3-2.
Kemenangan itu disyukuri oleh seluruh pemain Maung Bandung dan Djanur. Maklum saja, Persib disebut Djanur butuh kemenangan secepatnya untuk menaikkan mental bermain Vladimir Vujovic dan kawan-kawan.
Keberanian Djanur dalam memainkan strategi tak biasa menjadi kunci kemenangan Persib. Pelatih asal Majalengka tersebut secara mengejutkan menerapkan formasi ofensif 4-3-3, bukan 4-2-3-1 yang kerap dia pakai sebelumnya.
Baca Juga
- 5 Alasan Mourinho Harus Tendang Mata dari MU
- Liburan Bek MU di Bali Berbuah Petaka, Intip Foto-fotonya
- Mourinho dan Fans MU Beda Pendapat soal Mata
Advertisement
Pemilihan trio penyerang juga menjadi kunci kemenangan Persib. Djanur memilih memasang Sergio van Dijk ketimbang Juan Belencoso. Dia didampingi penyerang yang aktif bergerak dari sayap yakni Samsul Arif dan Atep.
Van Dijk langsung membayar kepercayaan yang diberikan Djanur dengan sebuah gol pada menit ke-33. Gol tersebut menjadi pemicu semangat para pemain Maung Bandung.
Namun, perbedaan terbesar terletak di kini tengah. Dia menempatkan tiga gelandangdalam posisi sejajar meski karakter dn fungsinya berbeda. Strategi tersebut ternyata membuahkan hasil gemilang. Lini tengah Maung Bandung lebih garang dalam menekan lini tengah lawan dan cepat dalam bertransisi ketika memulai serangan.
Penempatan Hariono dan Taufiq membuat sisi defensif masih muncul. Selain itu, keduanya juga fasih dalam menahan bola sebelum didistribusikan ke pemain lain. Lebih dari itu, keduanya berani berduel untuk mendapatkan bola dari kaki pemain lawan.
Sementara itu, Robertino Pugliara lebih bebas untuk bergerak. Dia berfungsi sebagai pemeca perhatian lawan lewat lini tengah. Selain itu, gelandang asal Argentina itu berfungsi untuk mengatur suplai bola ke depan.
Keberadaan tiga gelandang dengan tipe berbeda jelas membuat lini tengah Persib susah ditebak. Bukan apa-apa, Robertino yang biasanya kerap aktif membantu serangan, lebih dibatasi. Dia juga diberi tugas untuk ikut membantu pertahanan ketika tengah diserang.
(I. Eka Setiawan)