Liputan6.com, Jakarta - Seorang petani berhasil membunuh makhluk pengisap darah misterius yang dalam legenda disebut Chupacabra. Binatang aneh itu dilaporkan telah meneror penduduk selama berbulan-bulan dan meninggalkan ternak mati kehabisan darah.
Baca Juga
Advertisement
Ahli satwa liar nasional yang sibuk mempelajari makhluk tersebut sejauh ini masih belum dapat mengidentifikasi hewan apa sesungguhnya yang mereka tangkap. Para petani memutuskan memburu binatang ini karena muak dengan sejumlah pembunuhan terhadap ternak yang hewan ini lakukan.
Melansir dari Express, Rabu (6/7/2016), Ivan, petani dari Ukraina menemukan makhluk itu mengancam dan menguntit hewan di gudangnya larut malam pekan lalu. Ia memutuskan untuk membunuh makhluk tersebut dengan garpu rumput.
Penduduk desa di Rukshin, Ukraina Barat, kini memanggil Ivan sebagai pahlawan karena tindakannya yang membebaskan desa itu dari teror binatang mengerikan tersebut. Banyak penduduk setempat yang merasa takut meninggalkan rumah saat isu makhluk pengisap darah itu menyerang ternak mereka.
Warga mengklaim binatang itu telah membobol kandang ayam dan kelinci sebelum membantai dan mengisap darah dari tubuh mereka. Beberapa bahkan mengatakan makhluk itu mampu melompati pagar setinggi 6 kaki. Dokter hewan telah mempelajari bangkai hewan itu tapi sejauh ini gagal untuk mengidentifikasinya.
"Hewan ini menyerupai rubah Afrika, tetapi gigi, leher, telinga, dan kaki mereka sangat berbeda. Kami tak bisa mengatakan makhluk apa ini sebenarnya," ujar Valeriy Dopiryak, Kepala Laboratorium Kedokteran Hewan setempat.
"Hewan ini tidak cocok dengan deskripsi dari setiap spesies yang dikenal," tambah Mykhailo Luschak, ahli satwa liar Ukraina.
Namun demikian, penduduk desa masih belum bisa tidur nyenyak. Pasalnya, masih ada satu ekor Chupacabra lagi yang menghantui penduduk.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang mudik, bisa dibaca di sini