Liputan6.com, New York - Tak lagi dipegang oleh Arab Saudi atau Rusia, saat ini cadangan minyak terbanyak berada di tangan Amerika Serikat (AS).
Mengutip CNN Money, Rabu (6/7/2016), berdasarkan laporan dari Rystad Energy, AS memiliki cadangan minyak hingga 264 miliar barel pada saat ini. Jumlah cadangan minyak yang dimiliki oleh AS ini lebih tinggi jika dibanding dengan Arab Saudi yang tercatat 212 miliar barel dan Rusia yang tercatat memiliki cadangan 256 miliar barel.
Di urutan berikutnya adalah Kanada dengan cadangan 167 miliar barel, Iran dengan cadangan 143 miliar barel dan Brasil dengan cadangan 120 miliar barel.
Baca Juga
Advertisement
Cadangan minyak ini berupa ladang minyak yang ada, proyek-proyek yang baru berjalan hingga penemuan ladang baru hingga proyeksi ladang yang belum ditemukan. Lebih dari setengah cadangan minyak di AS bukan merupakan ladang minyak konvensional.
"Ini merupakan revolusi baru. Setelah 10 tahun lalu tak ada seorang pun yang menyangka akan hasil ini," jelas Jarand Rystad, CEO Rystad Energy kepada CNN Money.
Hasil riset ini bisa membuat AS menjadi produsen minyak terbesar di dunia pada masa depan. terutama saat harga sudah pulih. Produksi minyak di AS memang melambat setelah harga minyak mengalami tekanan yang cukup dalam dalam dua tahun terakhir.
Ladang-ladang minyak tersebut hanya menunggu untuk ditambang nanti jika harga minyak sudah pulih kembali. Cadangan tersebut banyak berada di Texas dan New Mexico.
Dalam riset tersebut juga terdapat kesimpulan jika cadangan minyak dunia saat ini mencapai 2,1 triliun barel atau 70 kali tingkat produksi global saat ini.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.