Liputan6.com, Solo - Meski hasil tes DNA pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta belum selesai, tim gabungan laboratorium forensik Polda Jawa Tengah telah memastikan identitas penyerang bom bunuh diri melalui sidik jari.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (6/7/2016), kepastian tersebut diungkapkan Kapolda Jawa Tengah sesaat sebelum salat Id di Mapolresta Surakarta.
Advertisement
"Untuk tes DNA-nya kan dua hari lagi, tapi sidik jarinya sudah dipastikan bahwa itu pelaku Nur Rohman. Dan pengembangan kasusnya untuk pelaku-pelaku yang mendukung masih terus dilakukan proses penyidikan," ujar Irjen Pol Condro Kirono
Nur Rohman warga Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, yang menghilang dari rumahnya setahun lalu, menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian adalah anggota kelompok yang berencana mengebom gereja pada malam Natal dan tahun baru Desember 2015.
Rencana itu tercium polisi dan tujuh anggota kelompok itu tertangkap, seperti Arif Hidayatullah dan Andika. Sedangkan Nur Rohman lolos dari kejaran polisi.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan adanya kemungkinan keterkaitan serangan bom Solo dengan serangan bom di Arab Saudi yang digerakkan kelompok ISIS.
Serangan bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta terjadi Selasa pagi, sehari menjelang hari raya Idulfitri. Nur Rohman pelaku yang tewas akibat ledakan bom yang dibawanya.
Sedangkan serangan bom di Arab Saudi terjadi sehari sebelumnya, Senin 4 Juli. Bom meledak di tiga kota, yaitu Jeddah, Qatif dan kota suci Madinah, yang menewaskan pelaku dan sejumlah polisi.