Liputan6.com, Seoul - Siapa sangka, penjualan smartphone teranyar LG G5 rupanya tidak berjalan sesuai dengan harapan. Vendor asal Negeri Ginseng tersebut mengakui, penjualan LG G5 menurun. Bahkan, mereka pun dilaporkan telah 'berbenah' dengan melakukan restrukturisasi divisi mobile-nya.
LG G5 hadir dengan segudang inovasi canggih di ranah smartphone. Mengusung konsep modular, LG G5 pantas dinanti banyak orang karena memiliki keunikan di mana komponennya bisa dibongkar pasang.
Lemahnya penjualan LG G5 dalam skala global disinyalir dari kurangnya kinerja salah satu eksekutif LG. Karenanya, LG langsung melakukan restrukturisasi divisi mobile dalam waktu yang begitu singkat.
Baca Juga
Advertisement
"Kami mengumumkan restrukturisasi manajemen divisi mobile karena penjualan LG G5 merosot. Tujuannya, agar bisnis handset LG terus berjalan lancar di tengah situasi yang menantang," kata pihak LG sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Korea Times, Sabtu (9/7/2016).
Sayangnya, LG tidak memberikan detail berapa besar persentase penurunan LG G5. Mereka hanya mengumumkan, akan membentuk sebuah program management office yang akan memantau pengembangan produk smartphone LG pada masa mendatang. Divisi ini akan digawangi langsung oleh Head of LG Mobile, Cho Juno.
Meski penjualan LG G5 bisa dibilang 'alot', bukan berarti seri pendahulunya, G3 dan G4 tidak laris di pasaran. Kedua seri tersebut buktinya mampu menunjukkan angka penjualan yang sempurna.
Bisa saja, LG G5 belum siap diterima banyak orang karena kebanyakan masih belum mengerti apa itu modular. Selain itu, komponen modular smartphone ini juga masih dibanderol dengan harga yang cukup tinggi.
LG G5 sendiri tidak masuk ke Indonesia. Alih-alih, LG malam memasukkan edisi 'spesial' yaitu LG G5 SE ke Tanah Air. "Indonesia termasuk pasar yang lebih cocok untuk LG G5 SE. Ada fitur di LG G5 yang mubadzir buat pengguna Indonesia. Jadi di LG G5 SE fitur itu dihilangkan," ujar Head of Mobile Communication Division LG Electronic Indonesia Hee Gyun Jang.
Di samping itu, kata Jang, pemilihan G5 SE untuk pasar Indonesia sehubungan dengan keterjangkauan konsumen Indonesia. "Kaitannya juga dengan keterjangkauan karena G5 SE lebih murah dari G5," tutur Jang menjelaskan.
(Jek/Ysl)