Liputan6.com, Depok - Sebagai langkah antisipasi kaburnya tahanan pada saat kunjungan hari raya Idul Fitri, Kepala Rutan Cilodong, Depok, Jawa Barat, memperketat sistem pengamanan. Salah satunya dengan menggandeng TNI ddan Polri dalam mengamankan pembesuk di Rutan tersebut.
Berdasarkan pengamatan Liputan6.com, pengujung yang ingin membesuk keluarga atau kerabatnya di rumah tahanan Cilodong, tidak bisa sembarangan begitu saja. Sebelum masuk ke area yang telah disediakan oleh pihak Rutan. Pengujungan wajib melewati 5 ring yang dijaga petugas TNI, Polri, dan sipir Rutan.
Satu per satu pengujung dan barang bawaannya diperiksa dan digeledah dari mulai ring satu hingga ring empat. Mulanya, apabila dalam pemeriksaan ring pertama lolos atau memenuhi persyaratan pengunjung akan mendapatkan nomer antrean.
"Di ring pertama, tas dan barang bawaan pengujung akan diperiksa oleh penjaga, yakni TNI dan polisi. Apabila memenuhi syarat maka para pengunjung akan diberikan nomer antrean besuk," kata Kepala Rutan Depok Sohibur Rachman, Kamis (7/7/2016).
Pemeriksaan lebih detail, dilakukan petugas di ring 2 dan ring 3. Di sini petugas memeriksa dan menggeledah barang bawaan yakni isi dalam tas, atau barang yang dibawa pembesuk. Apabila dirasa ada yang melanggar maka pengunjung wajb meninggalkan barang tersebut dan menitipkan kepada petugas yang berjaga.
"Setelah itu, pembesuk digeser ke pendaftaran. Mereka masuk (ke ring berikutnya) sudah membawa kertas pendaftaran," ungkap Sohibur.
Kemudian, di ring 4 petugas yang berjaga akan memeriksa jumlah pengunjung dan memeriksa kertas pendaftaran sesuai dengan yang telah diisi pembesuk di ring sebelumnya. Di sini semua KTP pengujung akan ditahan. Apabila telah sesuai, pengujung kemudian mendapatkan gelang dan tanggannya akan di cap stempel.
"Yang sudah masuk ke dalam (ring 5) sudah harus berstempel dan bergelang, KTP-nya juga ditinggal. Apabila gelangnya hilang maka pengujung dilarang keluar," terang Sohibur.
Di ring 5 inilah pengujung bisa membesuk keluarganya yang telah lama mendiami Rutan Cilodong. Di situ disediakan tenda sebesar 4x100 meter.
"Kira-kira bisa nampung 500 orang pembesuk," ujar Sohibur.
Sohibur mengatakan sistem ini dibuat untuk meminimalkan penyelewengan, atau penyeludupan orang tidak dikenal. Hal itu juga supaya mengantisipasi tahanan yang memanfatkan kunjungan lebaran kali ini untuk kabur.
Kunjungan pada libur lebaran kali ini ke Rutan Cilodong mengalami kenaikan hampir 200 persen. Bahkan agar pengunjung tidak membludak, pihak Rutan membagi dua sesi kunjungan, taitu pagi dan siang. Sebab pada hari pertama kemarin saja kunjungan mencapai sekitar 1.500 orang.
Adapun pelibatan pengamanan TNI dan Polri, kata Sohibur, dilakukan sepanjang libur lebaran dari tanggal 6 Juli hingga 8 Juli 2016. Diantaranya, 20 personel TNI, 12 Personel dari Polri yang dua diantaranya Polwan, dan 1 dari Polisi Militer (PM).
"Mereka dari Polres membantu kunjungan sebanyak 10 orang. Kami minta 30 dibagi dalam tiga sesi, tanggal 6, 7, 8 Juli. Masing-masing dibagi 10 personel," kata Sohibur.
Advertisement