Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi dilaporkan menangkap 12 warga Pakistan dan tujuh warga lokal terkait dengan tiga aksi bom bunuh diri yang melanda negara itu pada Selasa 5 Juli lalu. Pada hari itu ledakan terjadi di sejumlah titik, yakni di area parkir Masjid Nabawi di Madinah, di dekat Konsulat AS di Jeddah, dan di Masjid Faraj Al Omran di Qatif.
Pihak berwenang negara itu mengatakan, bomber di kawasan parkir Masjid Nabawi merupakan seorang warga Arab Saudi bernama, Naer Muslim Hamad. Pemuda berusia 26 tahun diketahui memiliki riwayat penyalahgunaan obat-obatan.
Advertisement
Seperti dilansir Al Jazeera yang mengutip kantor berita SPA, Jumat (8/7/2016), Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menjelaskan, Hamad melintasi tempat parkir yang terletak di sebelah Masjid Nabawi sebelum akhirnya meledakkan diri. Akibat peristiwa itu, empat polisi tewas.
Menurut sumber yang sama, serangan yang terjadi di kota bisnis, Qatif dilakukan oleh tiga orang yang diidentifikasi sebagai Abdulrahman al-Omar (23 thn), Ibrahim al-Omar (20 thn) dan Abdulkarim al-Husni (20 thn). Namun tidak satu pun dari mereka memiliki identitas sebagai warga Arab Saudi.
Sementara itu, pelaku bom bunuh diri di dekat Konsulat AS di Jeddah diidentifikasi oleh Abdullah Waqar Khan, seorang warga Pakistan yang diperkirakan berusia 30-an. Khan disebut berprofesi sebagai seorang sopir. Ia pindah ke Jeddah bersama istri dan kedua orangtuanya sekitar 12 tahun lalu.
Pihak Pakistan sendiri menjelaskan, hingga saat ini masih menyelidiki dugaan keterlibatan warganya dalam aksi teror di Jeddah. Belum ada pernyataan lebih rinci dari otoritas negara itu.
Tiga bom bunuh diri yang mengguncang negara itu pada 5 Juli lalu terjadi dalam kurun 24 jam. Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud telah bersumpah akan 'menyerang dalang pengeboman dengan tangan besi'.
"Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya bertekad untuk menyerang dengan tangan besi semua orang yang meracuni pikiran generasi muda (untuk melakukan aksi bom bunuh diri)," ujar Raja Salman.
Meski belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Arab Saudi, berbagai pihak menduga kuat peristiwa itu didalangi teroris ISIS. Kelompok yang menguasai wilayah timur Suriah dan utara Irak itu diketahui kerap melontarkan ancaman akan melancarkan serangan ke Arab Saudi.