Emily Ratajkowski Menjadi Feminis dengan Berani Bugil

Menurut model dan artis Emily Ratajkowski, merupakan hak seorang perempuan untuk bisa telanjang dan mencari perhatian.

oleh Nilam Suri diperbarui 08 Jul 2016, 22:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Memamerkan tubuh telanjangnya bukanlah sesuatu yang baru bagi Emily Ratajowski. Bahkan, payudara indahnya yang berhasil mengangkat nama model berusia 25 tahun ini. Tapi, jangan meremehkannya seperti model kebanyakan yang hanya tahu menjual tubuhnya semata, karena Emily Ratajkowski jauh lebih dari itu.

Pertama kali mencuri perhatian publik ketika tampil sebagai model dalam video klip Robin Thicke, "Blurred Lines", Emily Ratajkowski langsung menuai kontroversi. Tapi ternyata, bagi wanita yang memulai karier modelingnya di usia 14 tahun ini, tampil telanjang merupakan salah satu buktinya sebagai feminis.

Dan itulah yang dilakukannya pada pemotretan majalah Harper's Bazaar kali ini.

Pose Emily Ratajkowski terinspirasi dari tokoh feminis, Lady Godiva.

Untuk sesi foto tersebut, Emily Ratajkowski berpose bugil sambil menunggangi seekor kuda putih yang sangat gagah. Gagasannya adalah untuk mencerminkan pose Lady Godiva, seorang tokoh dari abad ke-10, yang menunggangi kuda sambil telanjang mengelilingi kota untuk mendapatkan penurunan pajak.

Model dengan tinggi badan 170 cm itu juga melakukan wawancara dengan penulis feminis, Naomi Wolf. Dalam wawancaranya, Emily berbicara tentang seksualitas, body shaming, dan foto selfie telanjangnya yang bombastis bersama Kim Kardashian.

Foto topless Kim Kardashian bersama Emily Ratajkowski di media sosial. (Ace Showbiz / Instagram)

Model yang dinyatakan sebagai simbol seks ini membahas tentang tubuh ideal: "Dunia seharusnya tidak eksklusif untuk tubuh ideal. Tubuh ideal harus memasukkan semua ideal, semua tubuh. Gagasan utuhnya adalah, ketika Kim (Kardashian) memposting selfie bugil, dia dianggap sedang mencari perhatian. Padahal bukan itu masalahnya. Seorang wanita boleh saja mencari perhatian dan juga sekaligus membuat pernyataan. Mereka tidak harus terpisah."

Emily kemudian melanjutkan dan membahas tentang reaksi publik ketika seorang wanita mengklaim seksualitasnya. "Seks itu normal. Hasrat itu normal. Perhatian itu normal, dan semua itu tidak masalah."

Emily Ratajkowski dalam Blurred Lines.

"Hal itu adalah sesuatu yang kita lupakan di dunia ini, terutama di bidangku, dan berada di mata publik sebagai seorang perempuan. Ada sebuah gagasan jika seorang pria menikmati foto bugil seorang wanita atau ketika dia suka melihat seorang wanita mengenakan rok pendek, maka pria itu mengambil sesuatu dari wanita tadi."

"Itu bukan urusanku. Itu tidak relevan. Ketika aku memposting sebuah selfie dan seseorang berkomentar, 'Oh ya silakan, klaim seksualitasmu, itu membuatku terangsang,' itu bukan masalahku," lanjutnya lagi.

Sebelumnya, Emily Ratajkowski yang dinyatakan sebagai salah selebritas feminis terbaik oleh New York Magazine, memang sempat membela Kim Kardashian. Dia mengatakan, wanita berhak untuk mengklaim seksualitas mereka dan memamerkan tubuh seperti apapun yang mereka inginkan.

foto: Mirror.co.uk

Bintang film Gone Girl ini juga sering memposting berbagai pose sensualnya di Instagram. Tentang social media dia mengatakan, "Keren sekali karena ada format dimana kamu bisa berinteraksi langsung dengan audiens. Social media adalah sesuatu yang tidak dimiliki wanita 10 tahun lalu, dan hal tersebut merupakan aspek besar bagi feminisme saat ini. Aku tidak harus disaring oleh siapapun. Aku memilih."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya