Top 3: Sang Buah Hati Ditahan RS, Ibu Ini SMS Bupati Tengah Malam

Rumah sakit menahan anak karena masalah biaya.

oleh Switzy SabandarAbramena diperbarui 08 Jul 2016, 20:30 WIB
Asal muasal satai maranggi jadi berita terpopuler

Liputan6.com, Purwakarta - Karena kurang membayar biaya perawatan, sebuah rumah sakit di Purwakarta menahan seorang bocah berumur 2,5 tahun, anak pasangan Ruli dan Ina, warga Cihideung, Kecamatan Babakan, Purwakarta.

Menurut sang ibu, anaknya sudah delapan hari dirawat di rumah sakit swasta tersebut. Karena suami menjadi korban PHK, Ina memakai fasilitas JAMKESDA. Sayangnya fasilitas tersebut tidak bisa mengcover seluruh biaya perawatan yang totalnya mencapai Rp 9,5 juta. Maka ia diharuskan membayar sisanya sebesar Rp 5,5 juta.

Agar si buah hati bisa pulang ke rumah, maka si ibu melakukan ini. Ia menghubungi Bupati Purwakarta malam-malam.

Berita ini berhasil menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Jumat (8/7/2016).

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Anak Ditahan Rumah Sakit, Sang Ibu Nekat Kontak Bupati

Anak ditahan rumah sakit, ibu kontak bupati (Liputan6.com / Abramena)

Kisahnya berawal sejak Muhammad Nabil (2,5) anak pasangan Ruli (30) dan Ina warga Kampung Cihideung, Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta ditahan oleh salah satu rumah sakit di Purwakarta.

Sebabnya pembayaran biaya rumah sakit atas penanganan penyakit demam yang diderita oleh Nabil belum bisa dipenuhi.

“Jamkesda hanya bisa sampai Rp 4 juta kata pihak rumah sakit, jadi untuk bisa membawa anak saya pulang maka saya harus membayar dulu Rp5,5 juta," kata Ina di Purwakarta, Jumat (8/7). 

Bingung membayar sisa biaya pengobatan, sang ibu Ina akhirnya memberanikan diri untuk minta bantuan bupati Purwakarta.

Selengkapnya...

2. 4 Masjid di Yogyakarta Ini Berfungsi sebagai Alarm Perang

(Switzy Sabandar/Liputan6.com)

Sebanyak empat masjid di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)  berfungsi sebagai sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) sewaktu perang melawan penjajah Belanda. 

Bangunan-bangunan itu terletak di empat penjuru mata angin, yakni selatan terdapat Masjid Dongkelan, Kasihan, Bantul. Di timur terdapat Masjid Babadan, Berbah, Sleman. 

Keempat masjid itu disebut sebagai Pathok Negoro. Berfungsi sebagai pemantau ketika ada serangan atau pergerakan dari Belanda.

Pathok Negoro merupakan sebutan untuk penghulu pada peradilan surambi, salah satu jabatan struktur pemerintahan di lingkungan Keraton Yogyakarta.

Selengkapnya...

3. Asal-muasal Satai Maranggi Legenda Purwakarta

(Abramena/Liputan6.com)

Makanan khas dari Purwakarta, Jawa Barat ini banyak dijajakan pedagang keliling, warung dan rumah makan.

Satai maranggi tercetus dari nama seorang penjual sate, bernama Mak Ranggi yang berjualan di daerah Cianting, Purwakarta. 

Satai Maranggi berbeda dari satai lain. Jika jenis satai lain langsung dibakar setelah setelah ditusuk, namun maranggi harus melalui beberapa tahapan lagi. Yaitu tahap perendaman dengan menggunakan aneka rempah yang membutuhkan waktu hingga satu hari.

Ketika akan dibakar, satai ini kembali diberi bumbu yang menjadi ramuan khusus.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya