Liputan6.com, Jakarta Jika Anda sedang menunggu waktu yang tepat untuk menyingkirkan junk food dan membawa makanan yang lebih sehat, inilah waktu yang tepat.
Studi menunjukkan, bahwa orang tua secara langsung mempengaruhi kebiasaan makan anak-anak mereka, terutama selama tahap awal kehidupan si anak. Meskipun kedua orang tua akan memainkan peran dalam memutuskan kapan anak mereka makan dan jenis makanan apa yang dikonsumsi, Anda mungkin akan terkejut bahwa ayahlah dan belum tentu ibu yang dapat memberikan pengaruh yang lebih kuat pada kebiasaan makan anaknya.
Advertisement
Studi menunjukkan hubungan yang kuat antara hubungan ayah dengan makanan dan apa yang dimakan oleh anaknya. Jika Anda menyadari bahwa anak Anda makan tidak teratur atau memiliki keinginan untuk makan yang tidak sehat, coba lihat beberapa kebiasaan Anda sendiri yang ternyata mungkin lebih berpengaruh pada anak daripada apa yang Anda sadari.
The U.S. National Library of Medicine telah menemukan korelasi yang kuat antara gen dalam sperma ayah yang bisa diturunkan pada anak, dan dapat mengakibatkan bagaimana keinginan makan anak selama perkembangan otaknya.
Namun gen bukan satu-satunya yang mempengaruhi kebiasaan makan anak. Menurut Anthony Comuzzie, seorang peneliti di Texas Biomedical Research Institute, San Antonio, mendiskusikan bahwa epigenetic juga memainkan perannya.
Dikutip dari cheatsheet, Sabtu (9/7/2016), Epigenetic mengacu pada perubahan dalam gen Anda, yaitu beberapa gen tertentu aktif dan beberapa gen tidak aktif sepanjang hidup Anda. Hal ini berubah secara alami dan teratur dari usia, lingkungan, dan gaya hidup, namun tanpa mengubah DNA dasar Anda.
Pola epigenetic juga dapat berubah melalui diet dan olahraga, dan pola ini dapat diturunkan melalui sperma ayah, sehingga membuat anaknya juga memiliki kontrol nafsu makan dan kebiasaan makan yang sama seperti ayahnya.