Dahsyatnya Penampakan Topan 'Bom' Nepartak dari Angkasa

Topan Nepartak ini menciptakan kekacauan di Taiwan pada Jumat 8 Juli, memaksa lebih dari 15.000 orang meninggalkan rumah mereka.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Jul 2016, 17:14 WIB
Kondisi porak-poranda setelah Topan Nepartak melanda Taiwan. (Reuters)

Liputan6.com, Taipei - Badan Antariksa Amerika (NASA) merilis gambar dramatis yang diambil dari angkasa luar, saat Topan 'bom' Nepartak bergerak menuju Taiwan pada Kamis 7 Juli 2016 waktu setempat.

Gambar itu diambil oleh Satelit Terra milik NASA.

Dalam gambar yang Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Sabtu (9/7/2016), terlihat warna putih berputar di sekitar Taiwan. Dengan warna yang lebih pekat pada bagian tengahnya, menandakan betapa kuatnya topan tersebut.

Penampakan Topan Nepartak dari angkasa yang diambil oleh Satelit Terra milik NASA. (NASA)

Profesional stunt rider Dave McKenna yang berada di Taiwan mengaku bisa melihat atap yang terbang dari lantai tujuh gedung tempat tinggalnya.

"Jalan-jalan sudah terlihat seperti habis terkena bom, dan itu hanya awalan ... kekuatannya sangat kencang. Aku sudah pernah melihat topan di di Australia tapi tidak seperti ini," kata McKenna menulis di akun Instagram miliknya.

Topan Nepartak menciptakan kekacauan di Taiwan pada Jumat 8 Juli, memaksa kurang lebih 15.000 orang meninggalkan rumah mereka. Topan itu merupakan yang terkuat sejak lebih dari satu abad lalu.

Menurut Biro Cuaca Pusat Taiwan, kecepatan angin topan tersebut mencapai 120 mph atau sekitar 200 kilo per jam.

Badai besar pertama musim ini menghantam Kota Taimali di timur kabupaten Taitung pada Jumat pagi. Hujan deras mengguyur, kantor dan sekolah-sekolah terpaksa ditutup dan ratusan jadwal penerbangan dibatalkan.

Terjangan Topan Nepartak menelan 2 korban jiwa. Menurut data dari pihak berwenang, seorang tentara yang jatuh ke laut lepas Pulau Dongyin. Ia ditemukan tewas pada Jumat 9 Juli, sehari setelah seorang pria tenggelam di sebuah pantai di Hualien county.

Puluhan orang juga dilaporkan cedera akibat topan super tersebut, sebagian besar disebabkan tertimpa benda-benda.

Badai akibat Topan Nepartak melemah saat melintas Taiwan, sebelum meninggalkan Kota Tainan sekitar pukul 14.30 menuju China timur.

Lebih dari 15.000 orang mengungsi dari rumah mereka yang rawan longsor atau banjir. Sekitar 3.600 dari mereka berada di tempat penampungan.

Sementara hampir 4.000 orang dievakuasi dari New Taipei City, mencakup Wulai, daerah wisata air panas populer di dekat ibu kota yang aksesnya terputus selama beberapa hari setelah Topan Soudelor melanda Taiwan Agustus 2015.

Sebanyak 466.000 keluarga terputus aliran listrik akibat badai. Sekitar 125.000 lainnya masih tanpa listrik hingga Jumat sore.

Kementerian Pertahanan telah meningkatkan evakuasi sejak 2009, ketika Topan Morakot menewaskan lebih dari 600 orang. Banyak dari mereka terkubur di tanah longsor di selatan Taiwan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya