Liputan6.com, Jakarta - Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenrbad) Brigjen TNI Benny Susyanto menegaskan proses penyelidikan terhadap insiden helikopter jatuh di Sleman, Yogyakarta Jumat lalu (8/7/2016) masih berlangsung. Pengumpulan data-data masih dilakukan guna mengetahui secara pasti penyebabnya.
Benny mengatakan pihaknya kini masih terus mengumpulkan data-data di lokasi kejadian serta meminta keterangan masyarakat yang melihat detik-detik jatuhnya helikopter. Selain itu sejumlah orang yang sempat berkomunikasi dengan pengendali helikopter juga tak luput dimintai keterangan.
Advertisement
"Tim investigasi kami masih bekerja, kemarin sudah dapatkan data-data teknis di lokasi. Kita juga minta data pendukung dari tower-tower di Bandara Adisudjipto yang melakukan komunikasi dengan pengendali heli sampai akhirnya heli itu jatuh”. Ucap Benny di TPU Kalimulya III, Cilodong Depok, Minggu (10/7/2016).
Nantinya, hasil dari investigasi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi dan pembenahan sehingga ke depannya insiden serupa tak terjadi kembali.
“Kita akan berupaya menemukan persoalan apa yang terjadi. Dari situ kita akan melakukan evaluasi untuk perbaikan. Sehingga kerugian seperti ini dapat dihindarkan,” ungkap Benny.
Disinggung soal jatuhnya helikopter akibat dari umur alutsista tersebut, Benny pun membantahnya. Menurut dia, meski sudah berusia tua, helikopter itu masih layak terbang. Sebab setiap alutsista yang dimiliki TNI AD terdapat manajemen pemeliharaan.
"Begini usia pesawat memang tua, tapi insiden itu tidak selalu didasari dengan ketuaan pesawat. Sebab kita ada proses pemeliharaan, dan perbaikan dan ada pergantian suku-suku cadang. Jadi kita masih lihat ini kenapa,” ujar Benny.