Liputan6.com, Jakarta Casey Stoner, mantan pembalap MotoGP, sudah ditunjuk Ducati sebagai test rider sejak awal 2016. Itu adalah bukti keseriusan Ducati menatap musim 2017. Bagi Stoner, tugas utamanya saat ini adalah bertujuan membantu Jorge Lorenzo.
Sejak pensiun di akhir musim 2012, Stoner tak serta merta meninggalkan dunia balap. Buktinya, ia sempat mengisi waktu luangnya dengan aktif di V8 Supercars. Pada 2013, Stoner juga meneken kontrak dengan Honda sebagai pembalap penguji.
Baca Juga
Advertisement
Pindah haluan, Stoner menjalin kerja sama dengan Ducati untuk menjadi pembalap penguji pada 2016. Seperti diketahui, Ducati adalah tim yang sempat melambungkan nama pembalap berusia 30 tahun itu. Ia sempat menikmati gelar juara dunia MotoGP 2007 bersama Ducati.
Sejak awal 2016 pun Ducati disibukkan dengan agenda tes bersama Stoner. Stoner sendiri sudah menjalani tes bersama Ducati seusai MotoGP Qatar 2016. Untuk tes kali ini, pria Australia ini mengaku sangat puas dengan kinerja Ducati Desmosedici GP16.
Menurut Stoner, tugas utamanya saat ini memang untuk membantu perkembangan Ducati agar Lorenzo bisa memahami karakter motor. Namun, ia menampik soal isu yang menyebutkan bahwa dirinya akan menerima pinangan Lorenzo untuk menjadi pelatih.
"Tugas saya adalah untuk membantu kemajuan Ducati di musim ini dan berikutnya. Saya tak akan menjadi pelatih Lorenzo seperti yang dikatakan. Tapi, saya akan membantunya untuk memahami motor. Ini akan membantunya beradaptasi dengan metode Ducati yang berbeda dengan tim Jepang," tutur Stoner seperti dilansir Motorsport.
Bantah Isu Kembali
Mulai musim depan, Lorenzo memang tak akan lagi menjadi rekan Valentino Rossi di Movistar Yamaha. Ia memutuskan untuk hengkang ke Ducati di akhir musim ini sejak tiga bulan lalu. Memburuknya hubungan dengan Rossi diyakini menjadi salah satu alasannya pergi.
Stoner juga bicara soal kemungkinannya kembali menjadi pembalap MotoGP lewat wild card. Baginya, ia sudah cukup merasakan ketegangan saat beraksi di kejuaraan sekaliber MotoGP sejak 2006-2012.
"Saya tak peduli mengenai balapan. Saya tak tahan dengan ketegangan dan tekanan lagi. Jujur, saya tak punya niat untuk kembali. Fakta bahwa saya masih kompetitif tak memberikan perubahan. Ketika saya pensiun di akhir 2012, saat itu saya masih kompetitif," kata Stoner.
Advertisement